Page 225 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 225
Dr. Irving Finkel
pengaspalan ataupun pelumuran minyak karena dia mendapatkan
hadiah bagus seperti ini:
Untuk orang yang melapisi kapal, pembuat kapal
Puzur-Enlil—kata Utnapishti –
(variasi lain: Untuk pembuat perahu Puzur-Enlil sebagai
hadiah karena melapisi kapal)
Aku memberinya Istana dengan segala isinya.
Gilgamesh XI: 95–96
Bagi saya, ini merupakan gambaran sinematografis yang tak
terlupakan. Di sini kata ‘Istana’ disisipkan, meski agak terlambat
dalam prosesnya, untuk memperlihatkan bahwa Atra-hasīs telah
menjadi raja sejak lama. Menjelang akhir kita bertemu dengan
Puzur-Enlil, yang, orang bayangkan, telah menyenangkan
hati Atra-hasīs dan membuat perahu gila aku-harus-menjauh-
darinya-sama-sekali tanpa menggerutu (tetapi tak syak lagi
dia mendiskusikannya dengan sinis sambil minum bir bersama
teman-teman kerjanya). Sekarang, saat waktunya sudah sangat
dekat, ada kabar penting! Seseorang membayangkan Puzur-
Enlil berlari histeris di jalan menuju Istana, menyerbu masuk
dari pintu depan, memesan jamuan makan, setengah gudang
anggur, dan sebanyak mungkin harem yang bisa dia dapatkan.
Kemudian, telentang dan kekenyangan di atas bantal kerajaan,
tak mampu bergerak, dia mendengar rintik pertama air hujan
di atap di atas kepalanya …
Jika baris 80 Gilgamesh diperbaiki dengan benar menjadi
‘hingga dua per tiga bagian darinya tertandai’, ini berarti bahwa
pelapisan minyak hanya dilakukan pada dua per tiga bagian
bawah dari bagian luar kapal, yang akan berhubungan sempurna
http://facebook.com/indonesiapustaka Bahtera Utnapishti. Jelas mereka telah bersiap-siap mengatasi
dengan masalah aspal dalam tablet Nineveh, karena aspal itu
hanya cukup untuk melumuri dua per tiga bagian dasar dari
modern
bahaya kecil kebocoran kapal. Menariknya, coracle
sering kali tidak dilapisi aspal pada bibir kapalnya.
214

