Page 222 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 222
PEMBUATAN BAHTERA
Bahtera menghilangkan topik itu sama sekali, sama seperti dia
tidak menyebutkan tentang pemasangan sebuah dek (meskipun
kita bisa yakin ada satu dek untuk alasan yang diberikan di atas).
Dengan demikian, sebuah bahtera bundar Babilonia memiliki
sebuah dek bawah atau dasar dan sebuah dek di atasnya, dengan
kabin-kabin dalam kedua dek dan sebuah atap yang bentuknya
mencerminkan dasarnya.
Pengaturan bagian dalam Utnapishti membuat struktur
sederhana satu di atas dan satu di atas ini menjadi buruk:
Aku memberinya enam dek
Aku membaginya menjadi tujuh bagian
Aku membagi bagian dalamnya menjadi sembilan.
Gilgamesh XI: 61–63
Ini pencapaian yang mewah, terutama jika, seperti yang lainnya
juga dalam tablet ini, itu jelas berasal dari sebuah model Babilonia
Kuno yang jauh lebih sederhana.
Ketika bagian narasi ini dibandingkan dengan Tablet Bahtera
(satu-satunya sumber kita yang lain untuk informasi tentang hal-
hal yang sangat menarik ini), dapat terlihat bahwa bagian aspal
yang panjang dan lengket yang baru saja kita bahas dipangkas
dalam Gilgamesh XI menjadi dua baris saja. Barangkali para
penyunting Assurbanipal mengalami kejenuhan teknis, dan lagi
pula cara yang tepat untuk melapisi sebuah coracle dengan
aspal tidak terlalu berhubungan dengan narasi mereka (yang
benar-benar berpusat pada Gilgamesh dan apa yang terjadi pada
dirinya), dan sifat simbolis dari struktur tersebut jauh melampaui
minat tentang bagaimana perahu itu sebenarnya dibuat.
Meskipun masalah aspal banyak dikurangi dalam versi
http://facebook.com/indonesiapustaka dan minyak yang muncul kemudian, kita diberi tahu satu-satunya
Gilgamesh, dua jenis utama aspal yang sama itulah yang masuk
ke dalam tungku pembakaran Utnapishti. Karena kedua hal ini,
ukuran jumlah dalam Gilgamesh XI, sebagian tersimpan dalam
sebuah tablet dari Babilonia serta dalam salinannya di Nineveh:
211

