Page 255 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 255
Dr. Irving Finkel
Ini menarik, mempertimbangkan apa yang akan terjadi, bahwa
Puzur-Enlil si pembuat perahu tidak terhitung di antara para
ahli yang sangat diperlukan di atas perahu ini, untuk mengatasi
kebocoran. Semuanya, kita menduga, sudah terbiasa dengan
binatang-binatang dan paling tidak satu orang (diharapkan)
adalah dokter hewan.
Dalam tradisi Ibrani, hanya keluarga inti yang dibawa ke
atas kapal:
Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-
Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau
bersama-sama dengan anak-anakmu dan istrimu dan istri
anak-anakmu.
Ini artinya Tuan dan Nyonya Nuh, Sem, Ham, dan Yafet beserta
istri masing-masing, hanya itu. Dengan kata lain, delapan orang.
Dalam al-Quran bahkan putra Nuh sendiri tidak naik ke atas
perahu untuk bergabung dengan orang-orang beriman:
“Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing
binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu
kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya
dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman.” Dan
tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit.
Dan Nuh berkata: “Naiklah kamu sekalian ke dalamnya
dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan
berlabuhnya.” Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan bahtera itu berlayar
membawa mereka dalam gelombang laksana gunung.
Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada
http://facebook.com/indonesiapustaka orang-orang yang kafir.” Anaknya menjawab: “Aku akan
di tempat yang jauh terpencil: “Hai anakku, naiklah (ke
kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama
mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku
dari air bah!”
Surah 11:40–43
244

