Page 256 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 256

KEHIDUPAN DI ATAS BAHTERA


            Dalam narasi Babilonia Kuno, berkat baris-baris yang semula
            tidak diketahui dalam Tablet Bahtera, kita dihadapkan dengan
            Atra-hasīs, Hamba yang Menderita. Pengalihan sehari-hari dalam
            membuat perahu itu telah berakhir dan dia harus menghadapi
            kenyataan; dia melihat keluarganya berada dalam suasana
            gembira, mungkin menduga bahwa pelayaran yang segera tiba
            itu sebagai sebuah petualangan menyenangkan dan melupakan
            nasib yang sudah dekat—yang hanya diketahui oleh dirinya
            sendiri—nasib yang akan sangat membebani seluruh teman-
            teman dan tetangga mereka beserta semua makhluk hidup yang
            lain. Dia mengadakan sebuah jamuan makan untuk ‘orang-
            orang’nya, mereka yang telah bekerja dalam proyek itu untuknya,
            mengetahui bahwa masing-masing akan segera tenggelam.
            Beban dalam benaknya menjadi tak tertahankan. Pertimbangkan
            gambaran dalam Atrahasis Babilonia Kuno     begitu semua orang
            sudah ada di atas kapal; bulan telah menghilang, dan Atrahasis
            tahu apa artinya itu. Adapun pahlawan itu sendiri,


               ia masuk dan keluar: dia tidak bisa duduk, tidak bisa
                  berjongkok
               Karena hatinya patah dan dia memuntahkan empedu.
                                        Atrahasis Babilonia Kuno: 45–47


            Tablet Bahtera  mengembangkan gambaran ini lebih besar lagi
            dalam bagian yang puitis tetapi sayangnya rusak. Atra-hasīs
            mencoba menghindari bencana itu dan berdoa kepada Dewa
            Bulan untuk turun tangan sebelum segalanya terlambat.


               Sedangkan aku, tidak ada kata dalam hatiku, dan
               … hatiku;
   http://facebook.com/indonesiapustaka  … dari bibirku  245  kepada Sin, dewaku:
                       ku
               … […]
               … dari … ku


               …, aku sulit tidur;
               Aku naik ke atap dan ber[doa(?)]
   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261