Page 260 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 260
AIR BAH BABILONIA DAN ALKITAB
dan memastikan bahwa kisah itu adalah sebuah kisah kuno
yang tertanam secara mendalam dalam budaya Mesopotamia.
Sejak penemuan luar biasa George Smith pada abad ke-19,
sudah diketahui secara luas bahwa ada kaitan kuat antara
narasi dalam Kejadian dan teks Gilgamesh XI dari abad tujuh
SM. Pada waktu yang sama, sudah diakui secara luas bahwa
tradisi kuneiform seperti yang diketahui dalam kasus Atra-hasīs
setidaknya jauh lebih kuno daripada alkitab, karena kisah air
bah dalam kuneiform paling awal yang kita miliki setidaknya
berasal dari abad ke-18 SM. Sekarang ada dua tugas di hadapan
kita. Yang pertama adalah menjabarkan ketergantungan liteter
dari teks Ibrani pada tradisi banjir dalam tablet kuneiform;
yang kedua—dengan menganggap bahwa penjabaran itu bisa
meyakinkan—adalah menjelaskan bagaimana bahan-bahan dari
kuneiform Babilonia dapat masuk ke dalam alkitab Ibrani.
Tablet Bahtera, sebagai sesuatu yang baru dan penuh kejutan,
sejauh ini telah bertindak sebagai papan loncat untuk penyelidikan
ini, tetapi tablet itu tidak mendukung kami sepenuhnya, karena
enam puluh barisnya berakhir tepat sebelum banjir itu tiba,
dan kita harus melihat pada Kisah Air Bah dari awal hingga
akhir untuk menilai hubungan antara Kuneiform dan Ibrani.
Demikian pula, sumber-sumber lain kisah air bah pra-Gilgamesh
yang tersedia, yang semuanya sudah sering dimunculkan dalam
bab-bab sebelumnya, tidak mencakup apa pun seperti kisah
keseluruhan atau bagian yang sangat penting ini, tetapi hanya
peringatan tentang Air Bah, dan sebagian, pembuatan Bahtera
itu sendiri. Dengan demikian, perbandingan tradisi Babilonia
dan Ibrani hampir sama-sama bergantung pada Gilgamesh XI
sekarang sebagaimana pada masa Smith, ketika masalah tentang
keterkaitan semacam itu muncul untuk pertama kalinya.
http://facebook.com/indonesiapustaka dengan tablet-tablet kuneiform kami lainnya, diringkas untuk
Dengan demikian, di sinilah Kisah Air Bah dalam Gilgamesh
(Tablet XI: 8–167), yang diperkuat bilamana memungkinkan
melihat bagaimana kisah itu bertumpang tindih dengan kisah
dari Kejadian. Oleh karena itu, argumennya bukanlah bahwa
narasi dalam Kejadian diterjemahkan dari, atau berasal langsung
249

