Page 258 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 258

KEHIDUPAN DI ATAS BAHTERA


            penyelamat oleh karena itu telah terjadi antara tanggal 22 atau
            23 pada bulan itu dan Atra-hasīs mempunyai waktu enam hari
            untuk membuat Bahtera. Dalam Gilgamesh XI, urutan waktunya
            sama: perahu besar itu diselesaikan pada Hari 5; pelapisan
            minyak dan sebagainya dikerjakan pada Hari 6; Air Bah datang
            pada Hari 7. Dalam tablet Smith dari Assyria   Atra-hasīs hanya
            diberi tahu,  ‘[amati]  waktu yang telah ditentukan yang akan
            aku beritahukan kepadamu’.
               Dalam  Gilgamesh XI, sebagai perbandingan, tandingan
            Atra-hasīs, Utnapishti, tidak memiliki emosi. Dia menerima
            perintahnya dan dewa Ea memberinya sebuah cerita pengganti
            untuk orang-orang Babilonia; Utnapishti akan turun ke perairan
            bawah tanah Apsû untuk hidup bersama tuannya. Tandanya
            adalah sebuah hujan simbolis yang lebat termasuk burung-burung,
            ikan, roti, dan gandum. Begitu pekerjaan selesai dan semuanya
            sudah dimuat ke atas bahtera, Utnapishti mengungkapkan bahwa
            Shamash, Dewa Matahari, telah menetapkan tenggat waktu,
            dan pada hari ketika hujan turun akan dianggap sebagai hari
            datangnya bencana Air Bah itu. Di sini tidak ada ruang untuk
            bersimpati dengan Atra-hasīs, atau penggambaran apa pun
            terhadap keadaannya yang sulit. Episode kisah ini dengan hujan
            simbolisnya telah berkembang—sarat makna yang dalam bagi
            orang Babilonia—dari sebuah bagian yang jauh lebih sederhana
            dalam Atrahasis Babilonia Kuno, yang hanya menjanjikan,

               ‘Aku akan menurunkan hujan di atasmu di sini
               Banyaknya burung, melimpahnya ikan,’
                                     Atrahasis Babilonia Kuno: iii 34–35

            Tidak ada rujukan untuk topik ini dalam Tablet Bahtera.
   http://facebook.com/indonesiapustaka  kebetulan adalah maltaktu, dari kata kerja latāku, ‘menguji’.
               Kata untuk jam air dalam Atrahasis Babilonia Kuno, secara


            Kita mau tidak mau berpikir bahwa bagi Atra-hasīs tetes demi
            tetes pengukuran air yang tanpa belas kasihan itu pastinya
            sangat membuatnya tertekan, mengingat apa yang akan terjadi
            kemudian.




                                          247
   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263