Page 350 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 350

APA YANG TERJADI PADA BAHTERA?


               Bagaimanapun, Peta Dunia dari Babilonia penuh dengan
            rahasia lain dan untuk menjelajahinya sekarang akan membawa
            kita jauh ke luar bahasan buku ini memasuki jalan-jalan kecil
            kuneiform dalam hal astrologi, astronomi, mitologi, dan
            kosmologi (setidaknya), perjalanan-perjalanan menantang yang
            tidak dapat dilakukan di sini. Kisah peta itu masih jauh dari
            selesai. Bagaimanapun, keunikan peta itu dari sudut pandang
            kami, tidak berarti sedikit pun bahwa ia merupakan semacam
            benda yang jarang pada masanya sendiri. Sebaliknya, sangat
            mungkin bahwa ada banyak peta semacam itu, baik dalam bentuk
            tanah liat maupun perunggu, yang memenuhi berbagai kebutuhan
            dan bahkan menyatakan berbagai teori. Satu alasan untuk
            kesimpulan ini adalah bahwa tradisi Babilonia yang dicontohkan
            melalui Peta Dunia tersebut menemukan pembandingnya dalam
            peta-peta yang dikenal oleh para ahli geografi sejarah sebagai
            peta ‘T-O’ atau ‘O-T’, yang bertahan dari Abad Pertengahan
            Awal hingga mungkin abad ke-15 Masehi. Asal usul dari
            nama ini terletak pada kenyataan bahwa peta-peta Eropa ini
            memperlihatkan dunia sebagai sebuah cakram yang dikelilingi
            oleh  mare oceanum, dengan sebuah bentuk T terpampang di
            tengah-tengah yang mewakili tiga perairan utama yang membagi
            tiga bagian bumi. Peta-peta ini mengandung kemiripan yang
            janggal—dan biasanya tidak dapat dijelaskan—dengan Peta Dunia
            dari Babilonia, dengan aliran Sungai Eufrat U   S dialihkan oleh
            terusan ke selatan. Kemiripan tersebut sedemikian rupa sehingga
            peta-peta Eropa itu tampaknya secara harfiah merupakan sebuah
            tafsiran ulang dari model Babilonia.




   http://facebook.com/indonesiapustaka   339
   345   346   347   348   349   350   351   352   353   354   355