Page 381 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 381

Dr. Irving Finkel


           Penjelasan 2 :       šá-niš amēlu  (lú) šá ina hur-sa-an i-tu-ra
                                 a : me-e : gur :  ta-a-ra
                                Yang kedua berarti seorang laki-laki yang
                                kembali dari cobaan di sungai (bahasa
                                Akkadia amēlu šá ina hursān itūra)

           Tafsir kedua lebih mendalam; batu bata itu ditafsirkan sebagai
           seorang laki-laki yang baru saja selamat dari cobaan di air,
           sebuah alat hukuman primitif yang tidak berbeda dengan bangku
           di Eropa abad pertengahan, yang menentukan apakah orang
           itu bersalah atau tidak dengan cara mencelupkannya ke dalam
           air. Makna ini diselesaikan dengan cara yang sangat rumit.
           Kata Akkadia untuk batu bata hasil pembakaran adalah agurru.
           Kata ini tidak ditulis di sini secara per suku kata tetapi dengan
           ideogram Sumeria yang memiliki makna serupa, sig .al.úr.ra.
                                                                  4
           Penafsir memberikan kata yang sepadan dalam Babilonia agurru,
           mengambil suku kata ‘a’ dan ‘gur’ dari kata itu dan menggunakan
           arti Sumeria mereka. Kata a dalam bahasa Sumeria artinya ‘air’
           dan  gur  artinya ‘kembali’, dengan demikian memungkinkan
           parafrasa Akkadia, ‘kembali dari air’.


           Penjelasan 3:        šal-šiš arītu (munus.peš ) : A ma-ru :  ki-ir kir
                                                        4
                                (gur ) : ka-ra-sa
                                     4
                                Yang ketiga berarti seorang perempuan
                                hamil (bahasa Akkadia, arītu)


           Untuk memperlihatkan bahwa batu bata itu dapat berarti seorang
           perempuan hamil memerlukan ketangkasan mental lebih jauh.
           Sang guru kembali pada ‘a’ dan ‘gur’ dari kata aguru, ‘batu
           bata’, dan memberi arti bahasa Sumeria yang berbeda. A dalam
   http://facebook.com/indonesiapustaka  kuneiform berarti bahwa ada beberapa lambang ‘gur’ yang 4 ,
           bahasa Sumeria, selain ‘air’ dapat berarti ‘mani’ dan ‘anak
           laki-laki.’ Mulai dengan gur, kecenderungan homofonis dalam

           sangat berbeda, termasuk gur , yang dipilihnya. Lambang gur
                                         4
           ini sendiri dapat dilafalkan dalam lebih dari satu cara: ketika
                                                                        ki-ir
           dilafalkan ‘kir’ seperti yang diperlihatkan dengan keterangan



                                         370
   376   377   378   379   380   381   382   383   384   385   386