Page 407 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 407

Dr. Irving Finkel


           secara hipotetis. Penting bagi komposisi Tablet Bahtera, tablet
           ini sebuah tablet sekolah dengan satu soal di mana murid-
           murid harus menghitung tinggi 60-qa  takaran  parsiktu     yang
           merupakan empat unit ‘menyilang’ yang tidak ditentukan.
           Karena mereka tidak menyebutkan ‘sisi’ seperti yang biasanya
           dilakukan, soal ini mungkin berkaitan dengan sebuah kotak
           persegi, dengan kata ‘menyilang’ sama dengan diagonal dari sudut
           satu ke sudut di seberangnya. Unit-unit itu bisa jadi benar-benar
           semacam ‘tumpukan tangan’ sepuluh jari. Tentu saja soal itu
           tidak memperhitungkan ketebalan dinding dari kotak pengukur
           sungguhan, tetapi jika kita menghitung ketebalan ini sebagai dua
           jari maka sebuah penghitungan dasar (40/) memberi tahu kita
           bahwa lebar masing-masing sisinya adalah 32,3 jari, atau 54
           sentimeter (dan, dengan memecahkan soal anak sekolah, 18,2
           jari tingginya jika kita memasukkan perkiraan ketebalan dinding).

              40 fingers  across (given)
                                                            18,2  fingers deep
                                                            (calculated)







                                                  2 fingers  wide (estimated)


                     32,2 fingers  thickness
                     (calculated)


            ‘60 qa’ takaran parsiktu  direka ulang dari sebuah teks murid sekolah.

   http://facebook.com/indonesiapustaka  anggap ‘setebal satu parsiktu’ dengan maksud kira-kira satu cubit
              Ini tidak terlalu jauh dari perkiraan yang disebutkan untuk
           sebuah wadah pengukur silinder, dan artinya kita dapat meng-

           (~ lima puluh sentimeter) tebalnya apa pun bentuk parsiktu
           itu. Kenyataan bahwa gading-gading itu tidak digambarkan
           sebagai satu
                         cubit
                               tebalnya menunjukkan adanya penggunaan
           istilah  parsiktu
                            sebagai sebuah perangkat literer yang tidak

                                         396
   402   403   404   405   406   407   408   409   410   411   412