Page 410 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 410

PEMBUATAN BAHTERA—LAPORAN TEKNIS (BERSAMA MARK WILSON)


            informasi yang diberikan tentang bagaimana dan dengan apa
            mereka dipasang pada lambung kapal.
               Dalam penjelasannya tentang pembuatan guffa, Hornell mem-
            beri tahu kita bahwa di antara gading-gading utama ini, kayu-
            kayu bubut tegak yang lebih pendek setinggi dinding dijahitkan
            pada bagian dalam keranjang untuk memberikan tambahan
            kekakuan. Bagian-bagian ini tidak jelas dalam penjelasan kami,
            tetapi mungkin ketiadaan ini dijelaskan melalui langkah yang
            berikut ini.


            4.  MEMASANG DEK DAN MEMBUAT KABIN-KABIN
            Pada tahap ini tidak ada penyangga untuk atap keranjang coracle,
            yang harus diasumsikan telah dianyam bersamaan dengan bagian
            perahu lainnya. Baris-baris berikutnya dalam Tablet Bahtera
            menyata kan hal ini secara singkat, menjelaskan pemasangan
            banyak tiang penyangga sebagai penyokong sebuah lantai
            bagian dalam dan pemasangan kabin-kabin kayu sehingga para
            penumpang mempunyai dek dasar dan dek atas. Keberadaan lebih
            dari satu dek merupakan cara kedua yang membuat Bahtera ini
            berbeda dari guffa  besar biasa.
               Penyangga-penyangga itu panjangnya setengah nindan     dan—
            sama dengan baris sebelumnya tentang gading-gading—‘setengah
            (parsiktu) tebalnya’, dan mereka dijelaskan ‘dibuat keras’ di dalam
            perahu (baris 15–16). Jika untuk kemudahan kita berasumsi
            bahwa mereka memiliki penampang persegi maka penyangga
                                                                          2
            ini luas masing-masingnya sekitar 15 jari × 15 jari = 225 jari .
            Meskipun dimensi terbesar dari bagian-bagian ini dijelaskan
            sebagai panjang, sifat vertikal mereka tidak dapat diabaikan
            karena adanya penggunaan istilah ‘tiang penyangga’ (imdu, dari
            kata kerja ‘berdiri’). Penggunaan lain dari istilah ini yang dikutip
   http://facebook.com/indonesiapustaka  tahu kita bahwa satu šār, yaitu 3.600, akan dipasang. Meskipun
                                                I/J meyakinkan kami bahwa
            dalam Chicago Assyrian Dictionary
            penyangga ini sengaja dibuat dari kayu. Tablet Bahtera memberi


            ini terdengar lebih seperti angka yang besar, ternyata angka ini
            sebenarnya akan mencakup 6 persen lebih sedikit dari satu ikû
            ruang lantai Bahtera itu, yang sama dengan perbandingan dari




                                          399
   405   406   407   408   409   410   411   412   413   414   415