Page 409 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 409

Dr. Irving Finkel


              Seiring semakin banyak pasangan rangkaian 90° ini dipasang-
           kan di sekeliling lingkaran, mereka tidak hanya memperkuat
           dinding tetapi juga membangun struktur lantai perahu, yang
           kemudian diperkuat dengan menuangkan aspal di antara gading-
           gading tersebut. Skema di atas menggunakan enam gading-gading
           dari total tiga puluh gading-gading, jadi empat pasang rangkain
           semacam itu harus dipasangkan juga, masing-masing mengelilingi
           lingkaran dengan sudut 360°/5 = 72° dengan yang lainnya.
           Hornell memberi tahu kita bahwa angka yang digunakan pada
           guffa  tradisional terbesar adalah dua belas hingga enam belas,
           jadi Bahtera itu menggunakan sekitar dua kali lipat lebih banyak.
              Dinding melengkung yang telah diperlihatkan di atas kira-
           kira panjangnya 436 jari dari atas ke bawah, jadi masing-masing
           10 nindan dari panjang gading-gading akan menyusuri dinding
           dan kemudian kira-kira 8 ½ nindan melintang di dasar perahu.
           Celah di antara gading-gading pada dinding akan cukup lebar
           kira-kira tujuh meter.
              Karena gading-gading dalam guffa     normal ini terbuat dari
           kayu pipih lentur, implikasinya dalam hal ini adalah bahwa
           untuk guffa raksasa juga terbuat dari kayu. Meskipun tidak ada
           pohon dari Timur Jauh Kuno dengan ukuran sebesar itu untuk
           dipotong dari satu kayu, belahan-belahan seukuran papan dapat
           disatukan ujungnya, dan, jika gading-gading yang dihasilkan
           juga memiliki kedalaman yang cukup dangkal, mereka akan
           cukup mudah dikaitkan seperti kayu bubut. Namun, mengingat
           kerapuhan relatif dari dinding keranjang, tampaknya tidak
           mungkin bahwa gading-gading semacam itu dapat dipasangkan
           tanpa merusak lambung perahu kecuali mereka sudah dibentuk
           lebih dulu menjadi bentuk J panjang yang dibaringkan.
              Yang penting, tidak seperti ketebalan kulit perahu (dan,
   http://facebook.com/indonesiapustaka  luar biasa—bagian-bagian struktur ini berlipat ganda ukurannya
           seperti yang akan kita lihat nanti, pelapisan kedap airnya)—di
           mana tidak ada kelonggaran yang dibuat untuk ukurannya yang

           dibandingkan dengan guffa
                                        biasa, baik dalam ukuran maupun
           angka. Aspek-aspek praktis dalam membuat struktur sebesar
           itu tampaknya tidak menarik bagi pengarangnya, dan tidak ada




                                         398
   404   405   406   407   408   409   410   411   412   413   414