Page 412 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 412
PEMBUATAN BAHTERA—LAPORAN TEKNIS (BERSAMA MARK WILSON)
Jelas bahwa kerangka kabin-kabin di dek atas akan berfungsi
sebagai penyangga atap Bahtera yang sudah diselesaikan. Jika
lantai bagian dalam diperluas hingga dapat dipasangkan pada
dinding luar, ini juga akan meningkatkan kekuatan struktural dan
lebih daripada sebagai pengganti ketiadaan penyangga-penyangga
lebih pendek yang seharusnya ada di antara gading-gading.
Sehingga keberadaan sebuah dek dan atap membuat perahu itu
menjadi lebih kuat.
Mendempul Bahtera
Langkah berikutnya untuk menyelesaikan perahu tersebut adalah
membuat seluruh dinding luarnya kedap air dari dalam dan luar.
Hal ini dilakukan dengan menggunakan dua jenis aspal—aspal
ittû dan aspal kupru—dengan minyak sebagai lapisan terakhir.
Sebelum kita melanjutkan dengan apa yang dikatakan tablet
tentang prosedur ini, ada baiknya kita mengetahui secara umum
tentang dua jenis aspal tersebut.
Ada dua sumber berguna di sini. Pertama adalah Leemans
1960, yang mengamati tablet-tablet yang berhubungan dengan
pelapisan kedap air perahu, dan untuk sementara menyimpulkan
informasi berikut ini, yang valid untuk periode Babilonia Kuno,
periode asal Tablet Bahtera:
1. Aspal ittû bersifat lembap; aspal kupru lebih keras dan
lebih lentur;
2. Aspal ittû digunakan sebagai cairan untuk beberapa
pekerjaan, dan bentuknya yang cair dihasilkan dalam
tungku;
3. Untuk mendempul perahu, digunakan banyak aspal kupru
dibandingkan aspal ittû;
http://facebook.com/indonesiapustaka 5. Aspal ittû digunakan di atas aspal kupru, pada kabin-kabin
4. Untuk mendempul, aspal ittû dapat digunakan pada alas
aspal kupru kasar untuk memperbaiki mutunya;
dan di bagian dalam.
401

