Page 417 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 417
Dr. Irving Finkel
dibuat, jumlah ini pastinya akan benar-benar kebalikan, dengan
delapan šār aspal ittû digunakan dibanding satu šār aspal
kupru sebagai ampas. Artinya, teks tersebut menyatakan bahwa
perbandingan relatif dari jenis-jenis aspal ini tidaklah tetap,
tetapi dapat diubah-ubah melalui sebuah proses industrial dasar
yang melibatkan pemanasan, sangat mirip dengan perbandingan
relatif es dan air.
10. PENYELESAIAN BAGIAN LUAR—MENUTUP
LAPISAN LUAR
Bagian terakhir dari pelapisan kedap air dan penutupan perahu
ada dalam baris 57–58, setelah sebuah bagian di mana Bahtera
itu dimuati dengan binatang-binatang dan perbekalan. Tertulis
pada baris itu: ‘Aku memerintahkan berkali-kali (lapisan)
satu jari lemak babi untuk girmadû dari tiga puluh gur yang
disisihkan oleh para pekerja.’ Seperti yang sudah dibahas, kami
mempertimbangkan bahwa girmadû adalah sebuah alat penggiling
untuk meratakan lemak babi, yang merupakan pekerjaan terakhir
sebelum perahu itu, sebagaimana adanya, siap menghadapi apa
pun yang mengadang.
Kami berterima kasih kepada Sir Peter Badge atas penegasan
bahwa minyak sering kali digunakan dalam pembuatan guffa
tradisional, karena cairan itu dapat melembutkan dan mencegah
retak pada lapisan kedap air bagian luar, lapisan keras aspal
kupru dalam hal Bahtera.
Bahtera Utnapishti
Kita akhirnya kembali akan mengungkap data konstruksi
yang tersimpan dalam Gilgamesh XI. Di sini para juru tulis
http://facebook.com/indonesiapustaka Atra-hasīs. Salah satu dari tablet Gilgamesh XI memberikan
menulis tentang dinding-dinding setinggi sepuluh nindanu, yang
merupakan sepuluh kali lipat lebih tinggi daripada Bahtera
informasi tentang jumlah aspal untuk lapisan kedap air dengan
sembilan šār, mengalihkan dengan benar jumlah asli dalam teks
Babilonia Kuno dan tidak menyesuaikannya dalam pengertian
406

