Page 416 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 416

PEMBUATAN BAHTERA—LAPORAN TEKNIS (BERSAMA MARK WILSON)


            terpasang, karena sebuah lapisan pelindung lebih lanjut sedang
            dilakukan: ‘Aku melapisi bagian luar dengan aspal kupru     dari
            tungku, menggunakan 120 gur yang disisihkan oleh para pekerja.’
            Ini jelas sisa dari aspal kupru  pertama setelah semua aspal ittû
            dikeluarkan. Aspal itu akan membentuk lapisan kulit kaku di
            atas lapisan kedap air dari aspal ittû.
               Perintah pelapisan ini merupakan hal kedua yang berbeda
            dari detail-detail yang disebutkan dalam Leemans 1960, yang
            menyatakan bahwa lapisan aspal kupru  kasar ditempatkan
            lebih dulu yang kemudian dilapisi lagi dengan lapisan aspal
            ittû  yang lebih halus untuk melengkapinya. Namun, catatan
            yang dinyatakan di sini lebih sesuai dengan catatan-catatan
            etnografis tentang pembuatan perahu alang-alang Irak yang
            disebutkan dalam Ochsenschlager 1992, di mana lapisan aspal
            kedap air yang masih panas dilapisi dengan lumpur sungai,
            yang menempel padanya dan membentuk lapisan pelindung
            yang kuat. Angka yang sesungguhnya pada tablet untuk jumlah
            aspal  kupru  yang digunakan adalah ‘dua gur’, tetapi sifat dari
            angka-angka Babilonia memberikan kemungkinan bahwa nilai
            dua ini dapat dipahami mewakili faktor apa pun dari enam
            puluh. Sebuah lapisan yang menggunakan dua gur akan menjadi
            lapisan yang terlalu tipis sehingga tidak berarti, dan sebuah
            lapisan yang menggunakan 7.200 gur      akan memerlukan jauh
            lebih banyak aspal daripada yang kita miliki. Menerjemahkan
            nilai dua tersebut sebagai 120 gur menyamakan ketebalan dengan
            tepat seperenam jari  ketika diterapkan ke seluruh bagian luar
            Bahtera. Sekarang 120 gur  sama dengan satu šār, jadi harus
            dipertanyakan mengapa jumlah yang dicadangkan oleh para
            pekerja tidak diberikan dengan cara ini. Kami percaya hal itu
            karena—bukannya sebagai bahan mentah—itu adalah produk
   http://facebook.com/indonesiapustaka  sebagaimana dalam rujukan—jumlah aspal kupru  mentah yang
            jadi yang dikumpulkan dari tungku dalam takaran-takaran yang
            lebih layak untuk pengukuran dalam gur.
               Hal penting lain yang harus dicatat adalah bahwa meskipun—

            digunakan (delapan šār), jauh lebih banyak daripada aspal ittû
            (satu  šār), pada saat aspal telah dipanaskan dan produk akhir




                                          405
   411   412   413   414   415   416   417   418   419   420   421