Page 69 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 69

Dr. Irving Finkel


           kuneiform kecil yang sama untuk memperlihatkan bahwa tablet
           yang disalinnya rusak. Ada dua tingkatan: hepi (rusak), dan hepi
           eššu  (kerusakan baru). Pada dasarnya, sistem tersebut bekerja
           seperti ini. Juru tulis Aqra-lumur, yang menduduki lembaga
           tertentu, menyalin teks dari sebuah tablet yang penting. Ada
           sebuah bagian rusak yang tidak dapat dibacanya dengan yakin,
           jadi dia menulis hepi  (rusak) di bagian lambang atau baji yang
           terkikis. Juru tulis yang menyalin tablet Aqra-lumur memperbaiki
           bagian yang diberi tanda hepi oleh juru tulis terdahulu. Dengan
           demikian terjadilah sebuah proses pengalihan di mana sejumlah
           juru tulis berusaha mempertahankan seakurat mungkin keadaan
           yang pertama kali dihadapi oleh Aqra-lumur. Catatan seperti ini
           mengungkap, karena hepi    (rusak) ditemukan di tempat-tempat
           yang bahkan kita bisa mengetahui apa yang hilang, memperjelas
           bahwa tugas juru tulis adalah menyalin teks yang ditemukan
           semirip mungkin, tanpa memaksakan diri atau gagasannya
           sendiri bahkan ketika perbaikan tersebut tidak perlu diperjelas
           lagi. Saat proses transmisi ini berlangsung, ternyata sebuah tablet
           berikutnya dalam rangkaian tersebut sumbing atau pecah sendiri.
           Kerusakan ini, bisa disebut, baru, dan akan ditandai dengan hepi
           eššu (kerusakan baru). Teks-teks sastra sering kali diakhiri dengan
           sebuah tanda kolofon yang mencatatkan sumber teks tersebut
           dan nama juru tulisnya. Terkait dokumen-dokumen yang sangat
           penting, kolofon yang berurutan ini semuanya disalin, sehingga
           tablet tertentu mungkin saja memiliki tiga kolofon, yang ditulis
           secara kronologis.

              Gambaran terkait juru tulis yang sangat kurang lengkap
           ini—karena ini merupakan topik besar dengan bukti yang ada—
           menuntun kita pada pertanyaan lain:
   http://facebook.com/indonesiapustaka  secara umum pada, katakanlah, milenium pertama

                 Bagaimana tingkat keberaksaraan dalam masyarakat

                    SM?








                                          58
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74