Page 71 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 71
Dr. Irving Finkel
Marduk, yang bijaksana di antara para dewa, memberiku
pemahaman dan pandangan yang luas sebagai anugerah.
Nabu, juru tulis alam semesta, menganugerahiku semua
kearifannya sebagai hadiah. Ninurta dan Nergal memberiku
kebugaran jasmani, kejantanan, dan kekuatan yang tiada
bandingannya. Aku telah mempelajari pengetahuan dari
Adapa yang arif bijaksana, rahasia tersembunyi, seluruh
kemahiran juru tulis. Aku dapat melihat isyarat-isyarat
langit dan bumi dan tergolong dalam kelompok para ahli.
Aku mampu membahas rangkaian ‘Jika Hati adalah Pantulan
Cermin dari Langit’ bersama para cendekiawan yang cakap.
Aku mampu mengurai perbandingan dan penghitungan yang
berbelit-belit yang hasilnya tidak seimbang. Aku sudah
membaca teliti teks tertulis dalam bahasa Sumeria, bahasa
Akkadia yang suram, yang penafsirannya rumit. Aku sudah
memeriksa prasasti-prasasti batu dari masa sebelum air bah,
yang tertutup, terhalangi, membingungkan.
Kita tahu, sebenarnya, bahwa Assurbanipal memang melek
aksara, karena demi kenangan dia menyimpan beberapa teks
sekolahnya sendiri, tetapi apakah adil bila menyimpulkan dari
pernyataan ini bahwa raja-raja Assyria sebaliknya buta aksara?
Bagi saya, tidak mungkin memercayai bahwa Sennacherib yang
perkasa, sambil menemani para penguasa asing di balairung
Istana Nineveh tempat patung-patung diukir dengan nama dan
prestasi-prestasinya, tidak akan mampu menjelaskan sekumpulan
lambang kuneiform yang dipertanyakan. Tentu saja setiap raja
layak mendapatkan gelarnya. Dipengaruhi ke sana sini oleh para
penasihat, juru teknik, peramal, apa lagi yang akan diperlukan,
kalaupun hanya untuk perlindungan diri, selain cara membaca
http://facebook.com/indonesiapustaka Namun, ada sesuatu yang dicurahkan langsung dari omong besar
kuneiform? Selain itu, seorang raja berpendidikan tidak akan
menulis sendiri; ada pesuruh yang akan melakukan semua itu.
Assurbanipal: Dan jika raja-raja biasanya buta aksara, bagaimana
dengan orang-orang biasa?
60

