Page 72 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 72
KATA-KATA DAN MASYARAKAT
Gagasan keberaksaraan yang terbatas ini mungkin diperparah
oleh sifat dari ilmu kuneiform itu sendiri. Para ahli kajian Assyria
kuno sekarang ini harus menguasai bertumpuk-tumpuk kata,
tata bahasa, dan lambang-lambang mutlak. Mereka yang selamat
dari indoktrinasi sering kali merasa bahwa kemampuan untuk
membaca kuneiform tidak bisa dianggap ada begitu saja dalam
diri semua orang, termasuk orang-orang kuno. Namun, mudah
untuk melupakan bahwa di Mesopotamia kuno semua orang
sudah tahu (a) kata-kata dan (b) tata bahasa dari bahasa mereka
sendiri, meskipun mereka tidak sadar bahwa mereka mengetahui
hal-hal semacam itu. Ini menyisakan hanya lambang-lambang
kuneiform yang harus dikuasai. Kenyataannya, seperti yang telah
terlihat pada banyak buku terbaru, pastilah bahwa banyak orang
sudah tahu cara membaca sampai tingkat tertentu, atau, lebih
mungkin, sampai tingkat yang mereka butuhkan. Para pedagang
bertanggung jawab dengan pembukuan mereka sendiri; beberapa
anak atau keponakan laki-laki harus mencatatkan semua kontrak
dan pinjaman, dan perdagangan merupakan sebuah motivator
besar untuk mempelajari pembukuan. Saya dapat membayangkan
bahwa semua penulisan kuneiform dibatasi dalam sebuah
lingkaran profesional atas dasar kebutuhan untuk tahu. Situasi
sesungguhnya yang bisa dibayangkan adalah bahwa di dalam
sebuah kota besar pastinya ada berbagai tingkat keberaksaraan
yang sangat berbeda. Sedikit sekali individu yang mampu me-
ngetahui semua lambang paling langka dalam daftar lambang
beserta kemungkinan pembacaannya, tetapi jumlah lambang yang
diperlukan untuk menulis sebuah kontrak atau sebuah surat,
bila dibandingkan, sangat terbatas; ada sekitar 112 lambang
suku kata dan 57 ideogram untuk menulis dokumen-dokumen
Babilonia Kuno, sementara para pedagang Assyria Kuno (atau
http://facebook.com/indonesiapustaka untuk menulisi dinding-dinding istana Assyria dengan catatan-
istri-istri mereka) bahkan butuh lebih sedikit lagi. Yang sama-sama
sederhana adalah rentang dari lambang-lambang yang diperlukan
catatan kemenangan atas penaklukan. Ada suatu kesetaraan yang
mungkin berasal dari kemudahan dalam mengetik pada 1960-an.
Semua orang dapat mengetik dengan dua jari, tetapi hanya sedikit
61

