Page 68 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 68

KATA-KATA DAN MASYARAKAT


            membutuhkan sedikit penulisan saat mereka menjual tanah atau
            menikahkan putri mereka. Murid-murid yang ‘sudah lulus’, pada
            gilirannya, akan mengkhususkan diri pada bidang pilihan mereka;
            seorang arsitek magang akan mempelajari matematika tingkat
            lanjut, sistem beban (juga tidak mudah!) dan cara membuat
            segala sesuatu tetap berdiri setelah dibangun, sementara para
            juru ramal baru akan belajar untuk menguraikan secara rinci
            setiap sudut dan kerutan hati domba yang sakit. Sering sekali,
            tampaknya, ‘para profesional’ semacam itu disumpah untuk
            kerahasiaan dalam prosesnya.
               Catatan-catatan kecil bahkan membuat tupšarru      atau ‘juru
            tulis tablet’ Mesopotamia lebih akrab lagi. Perpustakaan dan
            teks-teks ilmiah kadang-kadang memiliki satu baris di sepanjang
            sisi atas dalam bentuk tulisan kecil yang mudah terlewatkan:
            ‘Atas perkataan Tuan dan Nyonya, semoga ini berkenan!’
            Ungkapan seperti itu—karena kemungkinan dilafalkan lebih dari
            sekali secara lirih sekaligus dituliskan—sangat bisa dipahami,
            karena kesalahan dalam penulisan kuneiform mengandung
            konsekuensi: tanah liat adalah medium yang tanpa ampun dan
            koreksi yang tidak kentara hampir mustahil. Sering kali seorang
            juru tulis, sambil memeriksa pekerjaannya, pastinya mendesah
            dalam-dalam dan mulai menulisi tablet baru lagi; penghapusan
            dan kesalahan yang terjadi, pada umumnya, dianggap tidak
            lazim. Namun kadang-kadang, seluruh baris dihilangkan, si
            juru tulis cukup membuat tanda kecil ‘x’ untuk menunjukkan
            penghapusan dan menuliskan lambang-lambang yang hilang
            di sisi bawahnya dengan ‘x’ yang lain. Untuk menghindari
            masalah ini, dokumen-dokumen yang panjang atau teperinci
            sering kali ditandai pada setiap sepuluh baris pada sisi kiri
            dengan lambang ‘sepuluh’ berukuran kecil, yang ditegaskan oleh
   http://facebook.com/indonesiapustaka  halnya bagi seorang juru ketik salinan modern, dan bantuan-
            sebuah baris total pada bagian akhir, karena sama mudahnya
            bagi mata orang Babilonia untuk melompati satu baris seperti

            bantuan untuk memeriksa sangatlah berguna. Kadang-kadang
            seorang juru tulis yang cemas mencatatkan bahwa dia belum
            melihat semua teksnya, atau membuat catatan dengan lambang




                                           57
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73