Page 73 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 73

Dr. Irving Finkel


           orang-orang semacam itu yang akan menyebut diri mereka juru
           ketik; para profesional resmi di ujung lain spektrum yang dapat
           mengerjakan ratusan kata dalam satu menit pastinya akan dengan
           bangga menyebut demikian, sementara di tengah-tengahnya
           ada rentang kemampuan yang lebar. Jadi mungkin saja juga
           demikian dengan pengenalan lambang-lambang, banyak orang
           menguasai ‘sedikit’ kemampuan menulis. Mungkin banyak orang
           yang mengetahui lambang-lambang yang dapat mengeja nama
           mereka sendiri, juga untuk mengeja dewa, raja, dan Babilonia;
           lagi pula, kata-kata ini digunakan di mana-mana. Para juru tulis
           surat dan penyusun kontrak mengetahui apa yang perlu mereka
           ketahui, orang-orang profesional mengetahui lebih banyak lagi,
           dan seterusnya.


           Dewa-Dewa

           Dewa-dewa Mesopotamia ada di mana-mana, semata-mata dalam
           hal jumlah, di luar kekuasaan mereka atas segala sesuatu, tetapi
           para teolog paling terpelajar dan orang-orang yang berhubungan
           dengan mereka, merasa yakin akan ampunan mereka atau
           pembebasan hukuman dari mereka sepanjang hidup. Kelimpahan
           dewa semacam itu membuat para teolog memilah mereka; daftar
           dewa menjadi serangkaian utama upaya leksikal, dan ada sesuatu
           yang nantinya rapi akan itu semua; dewa-dewa kecil disamakan
           atau digabungkan dengan dewa-dewa yang sama, atau diberikan
           tanggung jawab domestik di dalam rumah tangga dewa-dewa
           senior mereka.
               Literatur yang menyinggung dewa-dewa ada banyak sekali:
           himne, doa dan litani, ritual dan dokumen kuil lainnya, juga
           daftar dewa-dewa atau hak-hak pengurbanan mereka. Banyak
   http://facebook.com/indonesiapustaka  dan Babilonia kuno dalam pengertian masa kini, dan hubungan
           dari hal ini, dari sudut pandang kami, menyangkut urusan ke-
           agamaan, meskipun tidak ada kata ‘agama’ dalam bahasa Sumeria


           manusia dengan dewa-dewa memengaruhi hampir semua aspek
           kehidupan keseharian mereka.
              Para cendekiawan sering kali menjelaskan betapa sulitnya me-
           nulis sejarah agama dari sumber-sumber kuneiform. Salah satu



                                          62
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78