Page 146 - My FlipBook
P. 146

Bagian Ketiga



                 panglima. Artinya, politik sangat menentukan corak sosial, ekonomi, budaya,

                 hukum, dan berbagai aspek kehidupan lainnya.


                      Bagi seorang muslim, kegiatan politik harus menjadi kegiatan integral

                 dari  kehidupannya  yang  utuh.  Mengherankan  kalau  ada  muslim  yang
                 menjauhi,  apalagi  membenci  kegiatan  tertentu  yang  menentukan  arah

                 kehidupan dan nasibnya, misalnya menjauhi kehidupan ekonomi dan politik.
                 Kehidupan dunia harus ‘direbut’ dan dikendalikan agar sesuai dengan ajaran-

                 ajaran Tuhan. Memencilkan diri atau surut dari kehidupan dunia (withdrawl)

                 bukanlah ajaran Islam. Nabi Muhammad sendiri berkontemplasi di gua Hira
                 hanya menjelang kenabiannya saja. Di masa-masa selanjutnya beliau turun ke

                 arena kegiatan dunia, sampai akhir hayatnya. Tidak pernah sekalipun beliau
                 surut  dan  kembali  ke  gua  Hira.  Ini  menunjukkan  bahwa  kaum  muslimin,

                 sebagai pengikut Nabi, juga harus memperhatikan nasibnya di dunia. Bahkan
                 hanya di dunia ini sajalah kita punya kesempatan untuk menunaikan tugas

                 sebagai  khalifah  Allah.  Tidak  seyogiyanya  kaum  muslimin  menyerahkan

                 urusan dunianya atau nasibnya kepada orang lain.


                      Karena politik adalah alat dakwah, maka aturan permainan yang mesti
                 ditaati juga harus paralel dengan aturan permainan dakwah. Misalnya, tidak

                 boleh menggunakan paksaan atau kekerasan, tidak boleh menyesatkan, tidak

                 boleh menjungkirbalikkan kebenaran, dan mengelabui masyarakat. Selain itu
                 keterbukaan, kejujuran, rasa tanggung jawab, serta keberanian menyatakan

                 yang benar sebagai benar dan yang batil sebagai batil, harus menjadi ciri-ciri
                 politik yang berfungsi sebagai sarana dakwah.


                      Politik  yang  memiliki  ciri-ciri  tersebut  niscaya  fungsional  terhadap

                 tujuan  dakwah.  Sebaliknya,  bila  aturan  permainan  yang  digunakan  dalam
                 politik tidak sejalan dengan aturan permainan dalam dakwah pada umumnya,





            134
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151