Page 151 - My FlipBook
P. 151
Isu-Isu Keummatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan Universal
maksimal dan proporsional sumber-sumber yang dianugerahkan Allah, dan
(2) pemanfaatan, pemerataan, dan peningkatan hubungan kemanusiaan secara
menyeluruh atas dasar kebenaran dan keadilan.
Kelima, konsepsi Islam tentang keadilan dan pemerataan distribusi
penghasilan dan kekayaan tidak berarti harus sama (identicalness). Islam
mengakui adanya perbedaan dalam penghasilan, karena semua orang tidak
sama dalam sifat, kemampuan, dan pelayanannya kepada masyarakat (QS. al-
An’am: 165; an-Nahl: 71; az-Zukhruf: 32), namun sebaliknya Islam juga tidak
membenarkan adanya ketimpangan ekonomi dalam masyarakat.
Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan
Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain)
beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya
kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan
sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (al-An’am
165)
Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebahagian yang lain
dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu)
tidak mau memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang
mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezeki itu. Maka
mengapa mereka mengingkari nikmat Allah? (an-Nahl 71)
Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah
menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan
dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas
sebahagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat
mempergunakan sebahagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih
baik dari apa yang mereka kumpulkan. (az-Zukhruf 32)
Upah yang adil, jaminan, dan bantuan sosial bagi fakir dan miskin melalui
lembaga zakat, infaq, shadaqah, dan sebagainya, adalah realisasi ciri keadilan
di atas.
139