Page 156 - My FlipBook
P. 156

Bagian Ketiga



                      Namun kenyataannya, sebagian mereka muncul sebagai makhluk yang

                 bersegi negatif, bodoh, dzalim, dan kikir (QS. al-Ahzab: 72; al-Isra’: 100),
                 atau bahkan paling hina (QS. at-Tin: 5).



                      Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi,
                      dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu
                      dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu
                      oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan amat bodoh.
                      (al-Ahzab 72)


                      Katakanlah:  “Kalau  seandainya  kamu  menguasai  perbendaharaan-
                      perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu

                      tahan,  karena  takut  membelanjakannya”.  Dan  Adalah  manusia  itu
                      sangat kikir. (al-Isra’ 100)


                      Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya

                 (neraka). (at-Tin 5)


                 Dengan demikian, manusia adalah makhluk  yang potensial paling unggul,
                 termulia,  namun  dalam  penampilannya  belum  tentu  demikian.  Oleh

                 karenanya, ada semacam kewajiban yang inheren dalam diri manusia, yaitu

                 mengaktualkan  keunggulan  kualitas  tersebut,  baik  segi  fisik,  mental,
                 intelektual,  maupun  spiritualnya.  Aktualisasi  diri  inilah  yang  merupakan

                 fungsi kodrati yang pertama bagi seorang muslim.


                      Pemenuhan  fungsi  kodrati  pertama  tersebut  akan  membuka manusia

                 muslim untuk memenuhi fungsi kodrati yang lain, yaitu fungsi-fungsi: ibadah
                 atau pengabdian, kekhalifahan, dan kerisalahan (lihat uraian di depan).


                      Ilmu  dan  teknologi  berkembang  didorong  oleh  kebutuhan  manusia

                 untuk  memenuhi  kebutuhan  hidupnya,  untuk  dapat  mempertahankan
                 eksistensinya yaitu berinteraksi secara harmoni dengan lingkungan alamnya.




            144
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161