Page 210 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 210

bersifat ad hoc (sementara). Badan penyelenggara yang bersifat tetap ada
           di level Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan durasi waktu selama
           5 tahun. Sementara badan yang bersifat ad hoc berada di level kecamatan,
           kelurahan/desa  dan  TPS  dengan  durasi  waktu  pekerjaan  yang  bervariasi
           antara satu tahun hingga beberapa hari pekerjaan sesuai dengan tahapan
           pemilu yang melekat menjadi tugas badan ad hoc tersebut. Meskipun KPU
           sudah  menetapkan  bahwa  seorang  anggota  badan  ad  hoc  tidak  boleh
           menjabat lebih dari dua kali, maka hal ini bukanlah mudah untuk merekrut
           orang batu untuk menjadi Anggota KPPS, PPS dan PPK. Beban pekerjaan
           badan ad hoc yang ternyata diluar dugaan dalam pemilu serentak 2019 ini
           terlalu banyak, maka kebutuhan standar rekrutmen untuk badan ad hoc pun
           dirasakan perlu didorong.

           Untuk membentuk badan penyelenggara pemilu tersebut, KPU melakukan
           pengaturan terkait dengan proses dan mekanisme seleksi penyelenggara
           pemilu. UU Pemilu mengatur seleksi penyelenggara pemilu ke dalam empat
           bentuk tahapan, yaitu:

           1.  Tahapan  pendaftaran  yang  terdiri  dari:  pengumuman  pendaftaran
               melalui media massa, penerimaan pendaftaran, dan penelitian berkas
               administrasi;
           2.  Tahapan  seleksi  yang  terdiri  dari:  seleksi  tertulis,  tes  psikologi,  tes
               kesehatan, dan wawancara;
           3.  Penetapan hasil seleksi oleh tim seleksi dengan jumlah dua kali dari
               jumlah  Anggota  KPU  Provinsi  atau  KPU  Kabupaten/Kota  yang
               dibutuhkan;
           4.  Uji  kelayakan dan penetapan anggota  penyelenggara pemilu  terpilih
               oleh KPU RI.


           KPU  melakukan  aktivitas  rekrutmen  ini  secara  simultan  manakala  ada
           Anggota komisioner di satu Provinsi atau kota yang sudah berakhir masa
           jabatannya  dan  saat  bersamaan  harus  ada  pembentukan  badan
           penyelenggara ad hoc yang dilakukan secara bersamaan. Meski demikian,
           yang menjadi catatan penting dalam tahapan rekrutmen adalah bagaimana
           KPU dapat menghadirkan Anggota KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota
           dan petugas ad hoc yang memiliki integritas, bersikap profesional dan dapat
           bekerja penuh di bawah tekanan. Hal ini perlu disampaikan manakala posisi
           penyelenggara pemilu adalah tokoh sentral dalam pelaksanaan pemilu di
           setiap  level.  Adanya  pelanggaran  ataupun  kesuksesan  penyelenggaraan

    194     BAB 5 – TAHAPAN PEMILU
   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215