Page 212 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 212

media  baru  (new  media).  Semua  satuan  kerja  (satker)  didorong  untuk
           mengaktifkan akun media sosial, seperti twitter, instagram dan facebook.
           Jenis  media  sosial  itu  wajib  dimiliki  oleh  setiap  KPU  Provinsi  dan  KPU
           Kabupaten/Kota sebagai sarana untuk berdialog dengan masyarakat yang
           hadir  di  ruang  maya  setiap  saat.  Pertimbangan  KPU  menggunakan  jenis
           media  sosial  tersebut  karena  jumlah  penggunanya  di  Indonesia  sangat
           banyak.


           KPU mendorong admin akun twitter KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
           melakukan aktivitas re-tweet terhadap setiap kicauan KPU RI. Dengan cara
           demikian, penyebaran informasi kepemiluan di jagat media sosial menjadi
           lebih massif. Para komisioner secara pribadi lewat akun twitternya masing-
           masing  juga  diminta  terus  berkicau  untuk  menyebarkan  informasi  pemilu
           yang  penting  diketahui  oleh  publik.  Namun  pemanfaatan  media  sosial
           terutama twitter dan facebook belum sepenuhnya direspon oleh daerah. KPU
           juga  memanfaatkan  media  youtube  untuk  memberikan  tutorial  pemilu
           kepada penyelenggara pemilu di setiap level dan masyarakat umum. Simulasi
           kelompok  penyelenggara  pemungutan  suara  (KPPS),  pengisian  formulir
           penghitungan suara di TPS dan petunjuk teknis lainnya ditampilkan dalam
           bentuk video yang mudah dipahami oleh semua orang (Rizkiyansyah 2017).


           D.5.  Logistik


           Dalam soal mengatur tahapan mengenai logistik pemilu, KPU paling tidak
           membagi kedalam dua bentuk, yaitu tahapan produksi logistik dan distribusi
           logistik  ke  daerah-daerah.  Pada  tahapan  produksi  logistik  perlu  ada
           identifikasi jenis dan kebutuhan yang disesuaikan dengan tahapan pemilu
           karena setiap tahapan pemilu terdapat jenis logistik yang berbeda-beda.
           Sebagai  contoh,  pada  tahapan  pemungutan  dan  penghitungan  suara
           undang-undang  pemilu  mengatur  secara  spesifik  logistik  apa  saja  yang
           dibutuhkan,  seperti  surat  suara,  kotak  suara, bilik  suara,  alat  pencoblos,
           tinta, dan formulir penghitungan dan rekapitulasi serta alat kelengkapan di
           TPS. Namun, untuk tahapan pendaftaran pemilih dan kampanye tentunya
           diperlukan jenis dan bentuk logistik yang berbeda. Jika merujuk pada UU
           Pemilu, terdapat beberapa jenis kampanye yang difasilitasi oleh anggaran
           negara  dan  diatur  oleh  KPU.  Artinya,  KPU  perlu  mengatur  logistik  pada
           tahapan kampanye ini yang disesuaikan dengan amanah undang-undang
           yang ada seperti yang terlihat dalam gambar di bawah. Dengan demikian,


    196     BAB 5 – TAHAPAN PEMILU
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217