Page 245 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 245
BAB 6
MANAJEMEN PENYELENGGARA PEMILU
Ferry Kurnia Rizkiyansyah dan Benget Manahan Silitonga
A. Pengantar
Dalam pengertian yang paling sederhana, Manajemen Pemilihan Umum
(Pemilu) adalah bagaimana aturan-aturan pemilu bisa diaplikasikan dan
dilaksanakan di lapangan. Sebagaimana telah dibahas di Bab 1, aturan-
aturan pemilu dirancang dan diputuskan oleh lembaga legislatif, lembaga
eksekutif, dan bahkan lembaga yudikatif. Manajemen pemilu hadir untuk
memastikan bagaimana regulasi kepemiluan tersebut dapat diaplikasikan
dan diimplementasikan sehingga demokrasi dapat benar-benar berfungsi
dalam praktik (James, et. al. 2019). Terry dan Rue (2000) menyebut
setidaknya empat prinsip di dalam manajemen modern, yaitu perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan
pengendalian (controlling). Sebagai sebuah lembaga penyelenggara pemilu,
KPU tentu harus memenuhi keempat prinsip manajemen tersebut untuk
memastikan regulasi kepemiluan dapat diaplikasikan dan dipraktikkan.
Bab ini mengelaborasi lebih jauh bagaimana manajamen penyelenggaraan
pemilu dijalankan. Untuk tujuan tersebut, bab ini memiliki lima fokus
bahasan. Pertama adalah terkait perencanaan strategis yang membahas
pentingnya perencanaan strategis bagi penyelenggara pemilu, perbedaan
perencanaan proaktif dan perencanaan reaktif, analisis kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT), serta langkah-langkah
perencanaan strategis. Kedua adalah pendanaan pemilu yang membahas
tentang bagaimana anggaran atau pendanaan Pemilu Presiden (Pilpres),
Pemilu Legislatif (Pileg), dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) disusun
serta isu-isu strategis dalam pendanaan pemilu dan pilkada. Ketiga adalah
evaluasi kinerja penyelenggara pemilu yang menjelaskan arti penting dan
bagaimana evaluasi kinerja penyelenggara pemilu dilakukan. Keempat
adalah manajemen jaringan dengan pemangku kepentingan (stakeholder)
yang menjelaskan tentang pentingnya pemangku kepentingan dalam
penyelenggaraan pemilu dan bagaimana membangun hubungan kerja
BAB 6 – MANAJEMEN PENYELENGGARA PEMILU 229

