Page 41 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 41

rejim yang tidak demokratis tersebut maka Pemilu tidak berlangsung sesuai
                 sesungguhnya (genuine).


                 Dari  perspektif  ACE  Project  (2013),  tema  genuine  election  merupakan
                 jantung dari Pemilu berintegritas yang mencakup  empat aspek utama yaitu
                 accountability, transparency, accuracy dan  ethical behaviour. Empat  aspek
                 tersebut  harus  hidup  dan  berkembang  dalam  setiap  siklus  Pemilu  yang
                 dilaksanakan  oleh  penyelenggara  Pemilu  yang  kredibel.  Semangat  dari
                 Pemilu  berintegritas  dapat  dikatakan  terkait  dengan  tujuan  untuk
                 menghasilkan  Pemilu  yang  dapat diterima  peserta  Pemilu,  pemilih  atau
                 rakyat  serta  dunia  internasional.  Karena  itu  kunci  untuk  menghasilkan
                 Pemilu yang memiliki legitimasi harus dimulai dari penyelenggara Pemilu
                 yang  kredibel, akuntabel, transparan, akurat dan taat etik dalam menjujung
                 norma-norma Pemilu universal.


                 Dalam  kajian  ACE  Project,  Pemilu  berintegritas  disebut  sebagai
                 “incorruptibility or a firm adherence to a code of moral values”, suggesting
                 that  in  the  context  of  elections  it  means  an  adherence  to  democratic
                 principles (ACE Project 2013). Dengan demikian menjadi jelas bahwa tugas
                 untuk menegakkan Pemilu berintegritas menjadi tanggungjawaab bersama
                 penyelenggara,  pemerintah,  peserta  Pemilu  dan  pemilih  yang  secara
                 komprehensif sadar akan pentingnya moral dan etika.


                 Di  samping  bahasan  yang  berasal  dari  ACE  Project,  Kofi  Annan,  mantan
                 Sekjen  PBB,  menyatakan  bahwa  Pemilu  berintegritas    diartikan  sebagai
                 Pemilu yang didasarkan pada prinsip-prinsip  demokratis  tentang hak pilih
                 universal, kesetaraan, profesional, imparsial dan transparan pada seluruh
                 siklus  Pemilu  (Annan  2012).  Pemilu  berintegritas  menekankan  aspek
                 tanggung jawab penyelenggara dengan kewenangan yang dimilikinya sesuai
                 Undang-Undang      dapat    menghadirkan     Pemilu    yang    dimaksud.
                 Penyelenggara  Pemilu  dapat  membuat  keputusan-keputusan  (PKPU,
                 Peraturan  atau  Surat  Edaran)  yang  dapat  menentukan  kualitas  Pemilu.
                 Kualitas  ini  bisa  pada  tingkat  kebijakan  atau  keputusan,  administratif,
                 penentuan  kebijakan  anggaran  Pemilu  dan  personal  misalnya  terkait
                 rekrutmen penyelenggara ad hoc (PPK, KPPS, PPS).


                 ACE Project melihat ada empat hal penting yang perlu diperhatikan dalam
                 Pemilu yang berintegritas, yakni: (ACE Project, 2012).

                                                            BAB 2 – NILAI DAN ASAS PEMILU   25
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46