Page 45 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 45

konsisten dengan substansi norma-norma Pemilu universal  telah menjadi
                 bagian  dalam  penyelenggaraan  Pemilu  di  Indonesia.  Oleh  karena  itu,
                 penyelenggara Pemilu, peserta Pemilu, pemilih dan pemangku kepentingan
                 terikat  secara  normatif  dan  etis  terhadap  implementasi  Pemilu
                 berintegritas.

                 Namun hal ini tidak cukup karena dalam realita terjadi praktik-praktik yang
                 dapat  mendistorsi  tujuan  menuju  Pemilu  demokratis.  Asas-asas  di  atas
                 perlu  diperkuat  dengan    asas-asas   lain  yang  secara  komprehensif
                 diharapkan    menghasilkan    Pemilu  berintegritas.    Dengan    Pemilu
                 berintegitas, legitimasi penyelenggara dan hasil-hasil Pemilu akan kuat dan
                 dapat  diterima  oleh  publik.  Artinya,  di  balik  Pemilu  berintegritas,  akan
                 muncul kepercayaan yang kuat bahwa Pemilu telah dilangsungkan  sesuai
                 prosedur dan substansi kaidah-kaidah demokrasi.


                 Berdasarkan  paparan  di  atas,  maka  terdapat  dua  bentuk  Pemilu
                 berintegritas,  yaitu  Pemilu berintegritas dalam  artian  sempit dan  Pemilu
                 berintegritas dalam artian luas.  Pemilu berintegritas versi sempit mengacu
                 pada  komitmen  dan  tanggung  jawab  penyelenggara  untuk  mendukung
                 Pemilu  yang  bebas  dari  pelanggaran  Pemilu  (malpraktik  Pemilu).
                 Sedangkan Pemilu berintegritas dalam arti luas mengacu pada semua pihak,
                 baik  pemilih,  peserta  dan  penyelenggara  Pemilu  untuk  bersama-sama
                 Pemilu  yang  berjalan  sesuai  prinsip-prinsip  Pemilu  demokratis  di  semua
                 tahapan/siklus Pemilu yang meliputi pra Pemilu, Pemilu dan pasca Pemilu
                             2
                 (Wall 2016).

                 Dalam  pengertian  di  atas,  adanya  Pemilu  berintegritas  akan  menjamin
                 terlindunginya hak-hak konstitusionalitas tiga pihak yaitu pemilih, peserta
                 Pemilu  dan penyelenggara  Pemilu.  Adapun argumen  yang  mendasarinya
                 dijelaskan sebagai berikut (lihat gambar 2.1.) :


                 ▪  Pemilih.  Posisi  pemilih  menjadi  penting  bahkan  inti  dari  Pemilu  itu
                    sendiri  dalam  menggunakan  hak  politiknya  pada  Pemilu  legislatif  dan
                    Pemilu Presiden/Wakil Presiden. Untuk itu, pemilih memiliki hak untuk
                    diperlakukan  secara  sama  atau  egaliter  dalam  menggunakan  hak
                    pilihnya.  Contoh  bentuk  Pemilu  berintegritas  terkait  dengan  pemilih

              2
                Tentang siklus pemilu bisa dibaca selengkapnya pada Bab 5.
                                                            BAB 2 – NILAI DAN ASAS PEMILU   29
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50