Page 72 - ASTRONOMI DAN ASTROFISIKA
P. 72

8)  radius orbit
                            Karena bentuk lintasan orbit benda langit adalah elips, berarti jarak benda langit
                            itu  ke  fokusnya  berubah-ubah  tergantung  dari  sudut  orbitnya.  Radius  orbit  ini
                            dapat dicari dengan rumus

                                   a  1 e 2 
                            r                                                                       (4.11)
                                1 e cos(   )

                                     
                            Nilai  (a  1 e 2 )  ini disebut parameter kerucut (p), sedangkan nilai ζ – ω disebut
                            anomali benar (v).
                            Besar sudut ζ adalah besar sudut dari benda langit ke bidang langit berlawanan
                            jarum jam, sedangkan sudut ω (bujur perifokus) diukur dari perifokus ke bidang
                            langit  tersebut  berlawanan  arah  jarum  jam.  Sehingga  anomali  benar  (v)  adalah
                            besar sudut antara perifokus dan benda langit. Misalnya jika matahari berada di f 2
                            dan Bumi berada di C, maka anomali benarnya (v) adalah 270°.

                            Nilai  e  dan  p  menentukan  bentuk  dan  jenis  irisan  kerucut.  Eksentrisitas
                            menunjukkan jenis irisan kerucut, yaitu dengan ketentuan berikut:
                           1)  Jika e=0, maka r a = r p sehingga orbit berbentuk lingkaran.
                           2)  Jika  e  berada  diantara  0  dan  1  (0<e<1)  maka  r p>p  dan  r a>0  sehingga  orbit
                               membentuk elips.
                                                      p
                           3)  Jika  e=1,  maka  r       dan  r    .  Bentuk  lintasan  ini  dikenal  sebagai
                                                  p
                                                      2        a
                               parabola.
                           4)  Jika e>1 maka r p<p dan r a<0 (fokus terletak di belakang bukaan orbit), lintasan
                               seperti ini disebut hiperbola.

                            Parameter kerucut bernilai  p   1 ( a   e 2 ),                         (4.12)

                                        h 2
                           dengan  p      , dimana     GM  dan h adalah konstanta kecepatan luas  h   vp.
                                        
                                          p             p
                           Adapun  r        dan  r 
                                     a
                                        1   e     p  1   e

                           Fungsi deri total energi sistem persamaannya :


                                     2Eh 2
                            e   1                                                                  (4.13)
                                     2 m 2

                           sehingga :
                           1)  Energi total sistem E = 0, maka e = 1 (orbit parabola)
                           2)  Energi total sistem E < 0, maka e < 1 (orbit elips)
                           3)  Energi total sistem E > 0, maka e > 1 (orbit hiperbola)





                                                                       Astronomi dan Astrofisika  71
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77