Page 18 - BG MAT 7.1
P. 18
9. Penjelasan Soal 5
Soal 5 Hitunglah. Di sini, metode perhitungan untuk
1 0 – (+3) 2 0 – (-5)
mengubah bentuk pengurangan menjadi bentuk
Mengurangkan bilangan dari 0 sama dengan mengubah tanda bilangan BAB 1
tersebut. Mengurangkan bilangan dengan 0, maka selisihnya adalah bilangan │ penjumlahan juga diterap-kan pada operasi yang
itu sendiri.
mengandung 0.
(+8) – 0 = +8, (-1) – 0 = -1
Bilangan Bulat
Soal 6 Hitunglah. 10. Penjelasan Soal 7
1 (+8) – (+2) 2 (+3) – (+7) 3 (+5) – (-4)
4 (-12) – (+9) 5 (-27) – (-15) 6 (-16) – (-16) Dalam memanfaatkan pengurangan pada
7 (+38) – (-12) 8 (-10) – 0 9 0 – (-24)
situasi sehari-hari. Dapat juga menggunakan
Soal 7 Berdasarkan prakiraan cuaca di Jawa Barat pada halaman 13, jawablah permasalahan pada halaman 12 dan 13.
pertanyaan berikut ini.
1 Susunlah kalimat matematika untuk menentukan suhu pagi dan siang Dalam (1), (suhu maksimum hari sebelum-
hari di Bekasi, kemudian tentukan jawabanmu.
2 Lakukan seperti soal nomor (1) untuk suhu di Cirebon pada siang dan nya) + (-2) = -5, dan (suhu maksimum hari
dini hari.
Pengurangan Bilangan Desimal dan Pecahan sebelumnya) = (-5) - (-2). Hal yang sama
1 1
1 1
(- )
(- )
(+3,2) – (-1,8)
(- )
(- )
(- )
(- )
(- )
(- )
Contoh 4 1 (+3,2) 2 (- )–(- )(- ) (- ) berlaku untuk (2), yang berhubungan dengan
2 2 3 3
= (+3,2) + (+1,8) 1 1 1 1 persamaan yang mengandung 0.
=(- )+( )
=(- )+( )
=(- )+( )
=(- )+( )
=(- )+( )
=(- )+( )
=(- )+( )
=(- )+( )
=(- )+( )
=(- )+( )
=(- )+( )
= +5 2 2 3 3
3 3
2 2
=(- )+( )
=(- )+( )
=(- )+( )
=(- )+( )
=(- )+( )
=(- )+( )
=(- )+( )
=(- )+( )
=(- )+( )
=(- )+( )
=(- )+( )
6 6 6 6 11. Penjelasan Contoh 4 dan Soal 8
1 1
=(- )
=(- )
=(- )
=(- )
=(- )
=(- )
6 6
Di sini, pengurangan yang telah dilakukan
Cobalah
Soal 8 Hitunglah. Hlm.35 dengan bilangan bulat, diperluas menjadi
Pengayaan 1-2
1 (-2,7) – (-3,4) 2 (-1) – (+0,8)
Saya Bertanya desimal dan pecahan. Pada Contoh 4 menunjukkan
4 4
1 1
3 3
1 1
(- )
(- )
(- )
(- )
(- )
(- )
(- )
(- )
(- )
(- )
(- )
3 ( )–(- ) 4 (- )–(- ) Apakah sifat komutatif dan
( )
(- )
(- )
( )
( )
( )
( )
(- )
(- )
5 5 5 5 4 4 2 2 asosiatif juga berlaku dalam contoh antardesimal dan antarpecahan, tetapi
7 7
3 3
(- 0,75)
(- )
(- )
(- )
(- )
5 (- 0,75) –(- ) 6 (- )– (+0,4) pengurangan?
(- )
(- )
(- )
(- )
(- )
(- )
4 4 4 4 Hlm.34 pada Soal 8 (5) dan (6), desimal dan pecahan
dicampur.
Ada kemungkinan bahwa beberapa siswa
Bab 1 Bilangan Bulat 29
memiliki kemampuan rendah dalam desimal
Jawaban dan pecahan di sekolah dasar, jadi saya ingin
melakukan perubahan dari desimal ke pecahan
Soal 5 dan dari pecahan ke desimal dengan hati-hati.
(1) -3 (2) +5 Begitu juga, seperti dalam kasus baris
ketiga dari Contoh 4 (2), berhati-hatilah untuk
Soal 6
tidak menambahkan penyebut
(1) +6 (6) 0
(2) -4 (7) +50 12. Penjelasan dari mari coba, beri tahu
(3) +9 (8) -10 Untuk siswa yang menyelesaikan
(4) -21 (9) +24 Soal 8 lebih awal, dengan meminta mereka
(5) -12 mengerjakan “Ayo coba” dan “Katakan padaku!”,
adalah memungkinkan untuk membidik
Soal 7
perhitungan dan memperdalam pemahaman
(1) (-5) – (-2) = -3 (2) 0 – (-3) = +3 tentang metode pengurangan.Kita manfaatkan
pembelajaran halaman 34 tentang “Apakah
Soal 8 sifat komutatif atau sifat asosiatif berlaku pada
5
(1) +0,7 (4) - operasi pengurangan?”
4
(2) -18 (5) 0
5
(3) +1 (6) -
4
Bab 1 Bilangan Bulat 29