Page 18 - E - MODUL EKONOMI KREATIF
P. 18
Pada 2009, penulis dan kawan-kawan (dkk) mencoba meneliti kembali rantai nilai
yang diciptakan oleh industri kreatif di beberapa kota di Jawa Baret yang meliputi industri
kecil dan menengah di kabupaten Bandung, kabupaten Garut, dan kabupaten Tasikmalaya.
Hasilnya menunjukkan bahwa, masih banyak industri kecil dan menengah yang belum
berkembang secara kreatif dan komersial. Padahal, mereka memilikd modal budaya dan
keterampilan yang kuat. Pada umumnya mereka belum mengetahui bagaimana rantai nilai
dapat diciptakan. Hasil penelitian tersebut ditindakdanjuti dengan pelatihan "peningkatan
nilai tambah". Hasil diskusi menunjukkan bahwa hampir semua peserta pelatihan
memerlukan materi peningkatan modal intelektual, seperti pengetahuan dan keterampilan
untuk menciptakan rantai nilai, menciptakan nilai, meningkatkan keunggulan, dan untuk
meningkatkan daya saing produk. Modal nonril, seperti modal intelektual dan modal
kreativitas ternyata sangat diperlukan oleh para pengusaha serta industri kecil dan menengah
untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing yang selama ini masih relatif rendah. Untuk
membangun usaha kecil modal ril, seperti uang tentu saja penting, akan tetapi yang lebih
penting lagi adalah modal kekayaan intelektual.
Seperti dikemukakan Howkins (2001),"modal kreativitas" bukan merupakan modal
material, tetapi merupakan modal intelektual, modal budaya, modal sosial, dan modal
struktural. Modal kreatif (creative capital) adalah modal intelektual berupa kekayaan
intelektual, seperti desain produk, merek dagang, hak cipta, paten dan royalti. Oleh sebab itu,
agar kreativitas menghasilkan dan memberi dampak positif output and outcome (keluaran dan
hasil), menurut Home Affairs Bureau (2005: 41); UNDP-UNCTAD (2008: 10) diperlukan
empat modal, sebagai berikut:
1. Modal insani (human capital)
2. Modal sosial (social capital)
3. Modal budaya (cultural capital)
4. Modal struktur kelembagaan (structural institutional capital)
Keempat jenis modal tersebut merupakan faktor yang sangat menentukan
pertumbuhan kreativitas dan dipandang sebagai modal ekonomi kreatif. Manifestasi dari
kreativita adalah output dan outcomes yang terbentuk dari interelasi antarmodal insani, modal
budaya, modal sosial, dan modal kelembagaan.
18

