Page 107 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 107
Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi
mendapat tugas tambahan membantu Kepala Inspektur Dinas
Kesehatan di Sumatra, Dr. W. Schüffner, bekerja di daerah
Padang Sidempuan (Tapanuli) dan di Tarutung (De Preanger-
bode, 23-12-1918). Perluasan wilayah tugas ini, tidak sulit bagi
Dokter Achmad Mochtar karena ini merupakan kesempatan
untuk melakukan tugas kebajikan (melakukan) penelitian ... di
Afdeeling Mandailing dan Angkola (yang beribu kota Padang
Sidempuan). (Pada waktu itu) “sejumlah daerah yang rawan
penyakit malaria di wilayah Angkola di Batantoroe dan wilayah
Mandailing di Panjaboengan”. 5
Bulan Maret 1919, Achmad Mochtar dipindahkan
(promosi) dari Padang Sidempuan ke Sibolga, kota Tapanuli
yang terletak di pantai barat Sumatra. Di sini Mochtar tetap
membantu Dr. Schüffner selaku Kepala Inspektur Dinas
Kesehatan di Sumatra, dengan ketentuan bahwa selama tidak
adanya dokter, Mochtar juga akan merangkap pejabat layanan
kesehatan di Sibolga (Bataviaasch nieuwsblad, 13-03-1919).
Selama Mochtar bertugas di kota pantai yang permai
ini, Dr. W. Schüffner secara periodik datang berkunjung
untuk mendiskusikan hasil-hasil penelitian dengannya. Tugas
membantu Dr. Schüffner ini telah memberikan kepada Mochtar
wawasan dan persepektif baru. Dia tidak hanya sebagai seorang
dokter ahli kesehatan pelayan masyarakat, tetapi juga menjadi
peneliti dan ilmuwan kesehatan. Sehingga, selama lebih empat
tahun membantu dan selalu berada dalam tim penelitian
5 Akhir Matua Harahap (Ibid).
78