Page 122 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 122
Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang
tokoh-tokoh penganjurnya yang terkenal seperti Van Deventer
dan Mr. H.J. Abendanon. Sebagaimana kita ketahui kelak,
terbukanya kesempatan bagi anak-anak pribumi “menikmati”
pendidikan di negara induk telah membuka cakrawala mereka
secara lebih luas dan memantik semakin berkembang dan
meningkatnya kesadaran nasional sebagai sebuah bangsa.
Terbukti kemudian, mereka-mereka yang mendapat kesempatan
tinggal dan mengenyam pendidikan di Negeri Belanda inilah
yang menjadi pelopor perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Sebagaimana kemudian dicatat oleh Ingleson (2018),
pengalaman hidup dan belajar di negeri Belanda merupakan
faktor penting bagi tumbuhnya kesadaran nasional di kalangan
pemuda Indonesia pada masa itu. Menurut Ingleson, “banyak
pemimpin gerakan nasionalis di Asia dan Afrika menghabiskan
sebagian masa pembentukan diri mereka sebagai kaum terpelajar
di kota-kota di negeri induk penjajah. Hal ini, menurut
Ingleson, karena (selama tinggal di Negeri Belanda) “merupakan
pengalaman penuh pembebasan diri karena konteksnya
berlawanan dengan hierarki rasial terstruktur serta pembatasan-
pembatasan yang dikenakan penjajah terhadap masyarakat di
negeri asal mereka yang tengah dijajah”. Selanjutnya Ingleson
menulis:
Di koloni, meskipun mereka pandai, tetapi karena mereka
bagian dari penduduk pribumi, maka tidak bisa memperoleh
kesetaraan dengan orang-orang Eropa. Sebaliknya, di Eropa
mereka masuk ke dalam masyarakat di mana isu rasial kurang
penting dan perdebatan-perdebatan politik yang begitu kuat serta
93