Page 168 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 168

Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang



                     militer Jepang sendiri, bahwa Jepang tidak bertujuan untuk

                     menjajah  Indonesia  melainkan  akan  membantu  Indonesia

                     merdeka, Hatta bersedia bekerjasama dengan Jepang walaupun

                     tetap dengan reserve (Hatta, 2015, Jilid 3:3-25).
                             Di sisi lain, Ir. Sukarno, tokoh pergerakan paling

                     terkemuka, yang di awal pendudukan Jepang sempat terlantar di

                     Kota Padang, dengan cepat menyambut dengan tangan terbuka

                     tawaran kerjasama dari pemerintah militer Jepang. Sukarno
                     sepenuhnya yakin bahwa Jepang datang dan menundukkan

                     Belanda, adalah untuk memerdekakan Indonesia. Penilaian

                     yang mungkin tidak ada salahnya, walaupun kemudian Sukarno

                     sendiri menyadari pula bahwa konsekuensi dari pilihannya itu

                     harus menimbulkan korban yang banyak dan penderitaan yang
                     hebat bagi rakyat Indonesia.       5

                             Berbeda dengan Sukarno dan Hatta –dan diambil dengan

                     kesadaran dan persetujuan besama– jalan lain ditempuh oleh

                     Soetan Sjahrir dan para pejuang yang lebih muda. Dalam hal
                     ini termasuk Chairul Saleh, Abdul Halim, Sukarni, Wikana, dan

                     sejumlah mahasiswa kedokteran. Mereka memilih melakukan

                     gerakan bawah tanah selama masa pendudukan Jepang yang

                     hampir tiga setengah tahun. Baik sikap dan pilihan yang diambil

                     Sukarno, Hatta –dan juga oleh Walikota Jakarta pertama zaman
                     Jepang, Baginda Dahlan Abdullah– maupun pilihan Sjahrir dan




                     5  Lihat Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat, Jakarta: Gunung Agung, hlm.
                         210-283. Dalam buku otobiografi sebagaimana ia ceritakan kepada Cyndy
                         Adams, Sukarno menceritakan secara panjang lebar dan terbuka semua sikap
                         dan tindakan yang dia lakukan selama masa pendudukan Jepang sebagai suatu
                         pilihan tidak mudah yang harus dia jalankan.

                                                           139
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173