Page 171 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 171
Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi
berada di bawah kekuasaan Angkatan Darat Tentara ke-25 (Gun
25), yang berpusat di Singapura, dan mulai pertengahan 1942
dipindahkan ke Bukittinggi. Pulau Sumatra dalam pandangan
Jepang harus dipisahkan dengan Jawa sebagai jantung Hindia
Belanda lama dan kemudian digabungkan dengan bekas
kekuasaan Inggris yaitu Semenanjung Malaya dan Singapura.
6
Wilayah utama ketiga adalah Indonesia Timur, meliputi Pulau
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Timor, berada di
bawah kekuasaan Angkatan Laut (Armada II) yang berpusat di
Makasar.
Walaupun ketiga wilayah utama disebut di atas bersifat
terpisah dan berdiri sendiri, namun khusus pemerintahan
militer Angkatan Laut di Indonesia Timur juga mempunyai
perwakilan (atase) di Batavia, pusat pemerintahan Jawa-Madura
yang berada di bawah kekuasaan Angkatan Darat Tentara ke-
16. Kantor Perwakilan Angkatan Laut Jepang di Jakarta berada
di bawah Laksamana Tadashi Maeda, tokoh yang dikenal agak
liberal dan memiliki hubungan baik dengan kaum nasionalis
Indonesia. Laksamana Maeda membawahi tiga Departemen
di Jakarta: Urusan Luar, Ekonomi, dan Penyelidikan. Khusus
(kantor) Bagian Penyelidikan, kemudian juga melibatkan
sebagian staf Indonesia seperti Wikana, Chairul Saleh, dan yang
lebih senior adalah Ahmad Soebardjo. Mereka ini, memainkan
6 Di zaman Jepang nama Singapura (Temasek) diubah menjadi Shonanto. Pada
awalnya Singapura menjadi pusat pemerintahan Angkatan Darat Tentara ke-25
sebelum dipindahkan ke Bukittinggi yang pada masa kolonial Belanda bernama
Fort de Kock.
142