Page 169 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 169
Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi
kawan-kawan, semuanya kelak menemukan kebenaran sendiri-
sendiri tetapi semuanya berguna ketika Republik Indonesia
diproklamasikan dan Belanda dengan dukungan Sekutu ingin
kembali menguasai Indonesia setelah Jepang kalah.
Segera setelah menduduki Indonesia, pemerintah militer
pun mengambil alih badan-badan pemerintahan dan instansi
vital lainnya. Sementara, para petinggi pemerintah kolonial
Belanda, termasuk Gubernur Jenderal terakhir H.J. Van
Mook, telah terlebih dahulu melarikan diri dan mengungsi
ke Australia. Para pegawai pemerintahan kulit putih yang
masih ditersisa, berikut semua tentara Belanda, ditangkap
lalu ditawan atau diinternir oleh Jepang di dalam kamp-kamp
yang dibangun atau disediakan untuk itu. Beberapa pimpinan
instansi tertentu, seperti kereta api, kantor pos, telepon dan
telegrap, yang orang kulit putih sementara masih ada, tetap
dipertahankan tahankan sampai datangnya orang sipil Jepang
atau adanya bangsa Indonesia yang mampu mengambil
alihnya. Tetapi semuanya kini sudah di bawah kendali Jepang
sepenuhnya. Sekolah-sekolah juga ditutup sementara. Sebab,
guru-guru sekolah menengah dan tinggi yang orang Belanda
telah melarikan diri atau ditangkap dan diinternir. Sedangkan
guru-guru yang bangsa Indonesia masih bersifat menunggu dan
meraba-raba apa kebijakan pemerintah militer berikutnya.
Akan tetapi, sebenarnya, sejak beberapa bulan sebelum
melakukan serangan dan pendudukan di kawasan Selatan –yang
mereka sebut Nanyo, southern area– Jepang sudah menetapkan
kebijakan dan cara pengelolaan daerah-daerah yang sudah
140