Page 175 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 175

Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi



                     utama. Mochtar ternyata satu-satunya yang orang pribumi.

                     Direktur dijabat oleh Dr. W.K. Martens, dan Wakil Direktur

                     Dr. A.G. van Veen. Nama Mochtar dicatat pada urutan teratas

                     Afdeelingen A (Bagian A - Bacteriologie en Serologi), berurutan
                     sebagai berikut: Dr. A. Mochtar, Dr. W.A. Collier, Dr. M.

                     Erber,  Dr. H.  Beeuwke,  Mevr.  J. Bonne-Wepster  (gast),  dan

                     Mevr. C. Scholneldt v.d. Kloes. Sedangkan nama-nama peneliti

                     Afdeelingen B (Bagian B – Schgeikunde) berturut-turut nama
                     Dr. J.K. Baars, Mej. Dr. J.C. Lanzing, Dr. D.F.G.R. Kostermans,

                                                                                       7
                     Dr. L. Pons, dan Mevr. S.J.E. Pannekoek-Westenburg.
                             Kalau kita telusuri jauh ke belakang, sejak 1888 hingga

                     1937, ternyata belum pernah satu orang dokter atau doktor

                     pribumi pun yang tercatat jajaran peneliti Lembaga Eijkman.
                                                                                                   8
                     Jadi, Mochtar-lah yang pertama. Bahkan, tentu berkat prestasi

                     dan reputasinya sebagai ilmuwan kesehatan yang menonjol,

                     tahun 1940 Mochtar dipromosikan menjadi wakil direktur

                     Lembaga Eijkman. Sedangkan direkturnya sendiri tetap dijabat
                     oleh Dr. W.K. Martens. Baru setahun kemudian (1938) Mochtar

                     dipromosikan menjadi wakil direktur di bawah ilmuwan

                     Belanda tersebut.

                             Akan tetapi, setelah Jepang menguasai Jakarta, semua

                     orang  Belanda  yang  bekerja  di  Lembaga  Eijkman  –termasuk
                     tentunya direktur dan semua peneliti utama– ditangkap oleh

                     Jepang. Sama halnya dengan aksi mereka mengumpulkan ribuan




                     7  Lihat Staf van het Personeel (Susunan Staf dan Karyawan) Eijkman Instituut
                         Laboratorium, 31 Desember 1939, lampiran pada skripsi Mayda Yasra (1997).
                     8  Ibid.

                                                           146
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180