Page 208 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 208

Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang



                             Belum selesai dengan percobaan tersebut di atas, datanglah

                     pemeriksaan tetanus dari CBZ berupa potongan-potongan

                     daging kulit berasal dari orang-orang romusha yang meninggal

                     karena penyakit tetanus setelah mereka disuntik dengan vaksin
                     TCD. Seluruhnya diterima lebih dari 90 bahan pemeriksaan.

                     Semua saya kerjakan sistematis seperti biasa, yaitu secara

                     cultural dan percobaan binatang. Dari sekian material itu, tidak

                     ada satupun yang terdapat positif tetanus bacil. Dari percobaan
                     tikus putih, ternyata banyak mendapat penyakit tetanus, tetapi

                     tidak semuanya mati. Dari tikus-tikus yang tidak mati, tidak

                     dapat diketemukan tetanus bacil. Juga dari sisa vaksin yang di-

                     beslag saya tidak dapat membuktikan adanya toksin maupun

                     tetanus bacil.
                             Pada waktu itu dari sepotong jari kaki berasal dari CBZ

                     dapat saya isolir tetanus bacil. Dengan adanya yang positif

                     ini saya berkeyakinan, bahwa metode kerja saya adalah betul.

                     Menurut hasil-hasil tersebut di atas maka saya berpendapat
                     bahwa yang menyebabkan keracunan itu adalah tetanus toxin.

                     Dalam menjalankan pemeriksaan ini saya dibantu oleh mantri

                     laborant Mochtar (Moehtar).         18

                             Dari  kesaksian  Jatman  itu,  Baird  &  Marzuki  (2020)

                     melanjutkan analisisnya dengan menulis: “Dapat diduga bahwa
                     Jatman menganggap temuan negatif untuk toksin dalam ampul

                     tidak dapat disimpulkan. Namun, temuan negatif untuk spora




                     18  Lihat  tulisan  Jatman,  “Mengenang  Prof.  Dr.  Achmad  Mochtar  Jang  Djadi
                         Kambing Hitam Jepang” Bagian ke-2, Sinar Harapan edisi 19 November 1970.
                         Ejaan sudah disesuaikan dengan EBI.

                                                           179
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213