Page 207 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 207

Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi



                     anatomi di rumah sakit Ika Daigaku, mengambil jaringan

                     pada titik penyuntikan vaksin dari masing-masing 90 korban.

                     Spesimen kemudian dikirimkan kepada Achmad Mochtar

                     untuk pemeriksaan bakteriologi. Bahder Djohan berharap
                     bahwa biakan laboratorium akan mengonfirmasi diagnosis

                     klinis tetanus.

                             Jatman, kepala teknisi bakteriologi di Lembaga Eijkman

                     yang bekerja di bawah Mochtar, menerima spesimen dan
                     nantinya menceritakan pekerjaan dan temuannya. Uraiannya

                     tentang pekerjaan laboratorium, yang diberikan dalam

                     wawancara pada 1970 –kepada Dr. Ali Hanafiah – dan tulisan

                     Jatman sendiri yang dimuat di surat kabar surat kabar Sinar

                     Harapan edisi 18 dan 19 November. Khusus menyangkut hasil
                     pemeriksaan bakteriologi atas spesimen tersebut:

                             Beberapa bulan sebelum Okober 1944 atas permintaan

                     Prof. Myamoto, saya mendapat perintah dari Pak Mochtar

                     untuk mengadakan percobaan tentang resistensi dari tetanus
                     spora terhadap alkohol, jodium-alkohol pikrinezuur dan lain-

                     lain  desinfektans  yang  biasa  dipakai  untuk  membikin  steril

                     catgut,  yang  dibikin  sendiri  di  Laboratorium  Eijkman.  Prof.

                     Myamoto adalah ahli kimia, yang bekerja sama dengan Prof.

                     Soetarman di bagian kimia dari Laboratorium Eijkman. Karena
                     tiap-tiap percobaan itu mengambil waktu yang lama, maka di

                     kamar kerja saya, maupun di stoof besar terdapat banyak cultur

                     tetanus bacil.



                                                          .......



                                                           178
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212