Page 206 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 206
Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang
penerima vaksin yang masih hidup, bersama dengan semua
sisa ampul kosong vaksin. Jawaban dari Klender membuat para
dokter di rumah sakit terpaku. Tentara Jepang telah menyegel
kamp. Tidak ada siapa pun atau apa pun yang bisa masuk atau
keluar.
Tidak ada catatan tentang kejadian di kamp di Klender
setelah para dokter meninggalkan kamp membawa 90 pasien.
Ratusan orang tertinggal di kamp dan mungkin dianggap telah
tewas. Tidak ada catatan bahwa romusha yang telah disuntik
ada yang selamat. Perkiraan Jepang saat ini, angka kematian
berkisar 300 –dari kesaksian Kenpeitai sampai kesaksian Jatman,
yang ditahan Kenpeitai– hingga “puluhan ribu” sebagaimana
disebutkan Sukarno kepada penulis biografinya, Cindy Adams.
Jumlah yang mungkin adalah 900. Angka ini diajukan Bahder
Djohan berdasarkan jumlah orang sakit yang terlihat di kamp
dan jumlah yang diketahui telah disuntik.
Bahder Djohan rnenceritakan kunjungan dua profesor
Jepang ke rumah sakit tidak lama setelah kematian para
romusha. Mereka membujuknya agar meminjamkan riwayat-
sakit para pasien romusha dari Klender. Mereka dengan sopan
menganjurkan bahwa peristiwa ini hendaknya dipublikasikan
dalam jurnal kedokteran Jepang, dan mereka ingin mempelajari
berkasnya. Setelah pertemuan itu, Bahder Djohan tidak pernah
melihat kedua profesor itu lagi maupun catatan tersebut.
Pembersihan kejadian sedang berlangsung.
Namun demikian, sebelumnya Dr. Bahder Djohan telah
meminta Dr. Soetomo Tjokronegoro, kepala bagian patologi
177