Page 271 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 271
Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi
2. Prof. Dr. Achmad Mochtar, lahir di Bonjol (Sumatera
Barat), lulus STOVIA 21-6-1916; arts dan gelar Doktor di
Amsterdam 1927. Oleh Jepang ditudu, Juli 1944 di Jakarta.
3. Dokter Marah Achmad Arief, dituduh tersangkut
dalam peristiwa penyampuran basil tetanus dalam vaksin.
Gugur akibat siksaan dalam tahanan Kempeitai, tanggal 9
Desember 1944.
4. Dokter Soeleman Siregar, dituduh tersangkut dalam
peristiwa penyampuran basil tetanus dalam vaksin. Dalam
tahanan Kem Pei Tai gugur akibat siksaan, 25 Mei 1945.
5. Dokter Kayadu, lahir Saparua, Maluku, (1886), lulus
STOVIA (1-10-1909). Dalam tahanan Kem Pei Tai (karena
aktivitas-aktivitas politik) mengalami siksaan-siksaan yang
hebat dan gugur oleh karenanya (1945).
6. Dr. Kariadi, Dalam “Pertempuran 5 Hari” di Semarang
(1945) gugur sebagai korban keganasan Jepang.
7. Dr. Soesilo, lahir Bojonegoro (1891), lulus STOVIA (18-7-
1913) dan Universitas Amsterdam (1925). Sebagai seorang
cendekiawan, bersama dokter-dokter lain di Kalimantan
dibunuh Jepang (1944). Semasa hidupnya menjabat
Inspektur Kesehatan Kalimantan dan berkedudukan di
Banjarmasin. Sangat besar jasanya dalam pemberantasan
Penyakit Malaria.
8. Dokter Rubini, sebagai seorang cendekiawan, bersama
dokter-dokter lain di Kalimantan, dibunuh Jepang di
Pontianak (1944).
242