Page 273 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 273
Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi
19. Dokter Moh. Goro, gugur akibat siksaan Jepang di Pulau
Seram, Kairatu (1943/1944).
20. Dokter Usmani, dibunuh oleh Jepang di Maluku (Tobelo/
Halmahera, 1943/1944).
21. Dokter Dustira, sebagai dokter muda mengikuti
perjuangan TKR, gugur disekitar Bandung (1945)
22. Prof. dr. Abdulrahm,an Saleh, lahir di Jakarta (1909),
lulus Geneeskundinge Hoge School (1936), gugur beserta
kawan-kawannya (Adi Soetjipto cs) dalam pesawat terbang
yang ditembak oleh Belanda, dimakamkan di Pekuncen,
Yogyakarta (1947)
23. Dokter Supraun, sebagai dokter tentara gugur dalam
pertempuran di daerah Mojokerto di tahun 1947,
dimakamkan kembali di Taman Pahlawan Mojokerto.
24. Dokter Hadijono Singgih, sebagai dokter tentara gugur
dalam pertempuran di Daerah Mojokerto di tahun 1947,
dimakamkan kembali di Taman Pahlawan Mojokerto.
25. Dokter Med. Ridwan, gugur dalam menunaikan tugas
sebagai Perwira Kesehatan (1948) di Buahbatu (daerah
Bogor). Telah dimakamkan kembali di Taman Pahlawan
Kalibata Jakarta.
26. Dokter Moewardi, dalam peristiwa PKIMadiun di culik
oleh lawan dari tempat tinggalnya di Solo dan tidak pernah
kembali lagi (1948).
27. Dokter Susanto Mangun Supontjo, sebagai anggota PNI
oleh pihak pemberontak (PKI Madiun) dibunuh di Pati
(1948).
244