Page 80 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 80

Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang



                             Cikal-bakal dari STOVIA, yang satu setengah abad

                     kemudian sejarahnya terus berjalan menjadi Fakultas

                     Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI), bermula dari

                     lahirnya Kursus Juru Kesehatan di Batavia pada pertengahan
                     abad ke-19. Didorong oleh adanya kekhawatiran akan kurangnya

                     tenaga kesehatan untuk menghadapi berbagai macam penyakit

                     berbahaya di wilayah-wilayah Hindia Belanda, maka pemerintah

                     kolonial pada tanggal 2 Januari 1849 mengeluarkan Surat
                     Keputusan Gubernemen Nomor 22 tentang pendirian Kursus

                     Juru Kesehatan tersebut. Dalam keputusan ini ditetapkan

                     tempat pendidikan di Rumah Sakit Militer (sekarang RSPAD

                     Gatot Subroto) di Weltevreden (Batavia).

                             Bagi keperluan pendidikan, termasuk gaji èlève (murid)
                     dan pembelian alat, pemerintah Hindia menyediakan anggaran

                     belanja sebesar 5.400 gulden setahun. Kepada murid diajarkan

                     mencacar dan memberikan pertolongan kepada penderita

                     penyakit  “panas  dan  sakit  perut”.  Bahasa  Melayu  dijadikan
                     bahasa pengantar. Bulan Januari 1851, jadi dua tahun setelah

                     surat keputusan di atas, sekolah dibuka dengan 12 murid.

                     Kepala  Jawatan  Kesehatan  ditugaskan  menyelenggarakan  dan

                     mengawasinya. Seorang dokter militer (Belanda), P. Bleeker,

                     diangkat menjadi Kepala Sekolah dan dua dokter militer lain
                     sebagai guru.

                             Masa belajar di sekolah ini pada mulanya ditetapkan dua

                     tahun. Selama masa pendidikan itu, para murid harus menerima

                     17 mata pelajaran antara lain bahasa Belanda, Berhitung, Ilmu

                     Ukur, Ilmu Kimia, Ilmu Tumbuh-tumbuhan, Fisika, Ilmu Urai


                                                           51
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85