Page 101 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 101

karena benar saja, dia selalu dikalahkan oleh jurusnya sendiri. Jurus itu digerakan

               oleh  Han  Ti  Ong  sedemikian  aneh  dan  sempurnanya,  demikian  cepat  dan

               mengandung tenaga mujijat sehingga biarpun dia mengenal jurusnya sendiri, dia

               tidak  sempat  lagi  mengelak  atau  menangis!  Setelah  sepuluh  kali  dia  terkena

               sentuhan ujung batu atau usapan tangan kiri lawan yang lihai ini dia menjadi

               yakin, lalu menjatuhkan diri berlutut.


               "Saya menerima penawaran Paduka!"

                Ha     Ti     Ong  memegang  kedua pundaknya  dan


               mengangkatnya bangun berdiri. Mereka berdiri berhadapan, saling pandang dan

               wajah raja itu berseri melihat betapa wajah Kwat Lin menjadi merah sekali dan

               ada  kedukaan  hebat  tersembunyi  dibalik  kemerahan  wajah  karena  malu  itu.

               dengan mesra Han Ti Ong mengusap pipi halus kemerahan itu dan berkata lirih,

               "Aku  tahu,  Kwat  Lin.  Peristiwa  terkutuk  menimpa  dirimu  membuat  kau  jijik

               terhadap pria dan muak terhadap hubungan antara pria dan wanita. Akan tetapi,

               aku bukanlah pria yang mengutamakan hubungan badani saja, Kwat Lin. Aku

               akan menghapus kejijikan dan kemuakan itu.


               Percayalah,  aku  cinta  dan  iba  kepadamu.  Keputusan  yang  kauambil  ini  tepat

               sekali  dan  tidak  akan  mendatangkan  sesal  di  kemudian  hari.  Mari,  mari  kita

               mengumumkan  pernikahan  kita.  Semoga  engkau  berbahagia."  Han  Ti  Ong

               mencium  dan  mengecup  mesra  dan  halus  pinggir  mata  Kwat  Lin,  kemudian

               menggandeng tangannya dan mengajaknya berjalan memasuki istana dari pintu

               belakang yang menembus ke "Taman" itu.

               Tentu  saja  tidak  ada  kehebohan  terjadi  ketika  Han  Ti  Ong  mengumumkan

               keputusanya mengambil The Kwat Lin, sebagai istri ke dua, sunguhpun hal ini

               mendatangkan bermacam-macam tanggapan dalam hati para penghuni Pulau Es.

               Pesta diadakan, pesta yang sederhana saja tetapi cukup meriah. Sebagian besar

               penghuni Pulau Es bersuka cita dan mengharapkan bahwa dari pernikahan ini,

               raja akan dikurniai seorang putera. Juga terjadi bermacam tanggapan di kalangan



                                                           100
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106