Page 104 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 104

kehambaran  cinta  kasih  yang  dicurahkan  suaminya  kepadanya.  Dan  terutama

               sekali setelah The Kwat Lin mengandung, suaminya tidak pernah datang lagi

               menginap dikamarnya, dan kalau sekali-sekali datang, tidak ada cumbu rayu dan

               kemesraan  sama  sekali,  hanya  untuk  menanyakan  kesehatan  dan  agaknya

               suaminya datang hanya demi kesopanan belaka!


               Hati  seorang  wanita  amatlah  halusnya,  mudah  tersinggung,  mudah  gembira,

               mudah marah, mudah berduka, mudah jatuh cinta dan mudah pula membenci!

               Setelah Kwat Lin melahirkan seorang anak laki-laki, mulailah hati Liu Bwee

               digerogoti  iri  dan  hal  ini  mendatangkan  kebencian  hebat.  Dia  mulai  merasa

               tersiksa batinya, merasa kesepian, rasa rindu yang makin menghimpit terhadap

               belaian kasih sayang suaminya membuat Liu Bwee makin tersiksa, menambah

               kebenciannya terhadap Kwan Lin yang makin dipuja suaminya itu. Liu Bwee

               bukan seorang wanita yang gila akan kedudukan. Dia tidak mengejar kedudukan

               dan dia sama sekali tidak khawatir akan menurunya derajatnya apabila madunya

               itu diangkat menjadi permaisuri karena mempunyai seorang putera. Akan tetapi

               Liu  Bwee  adalah  seorang  wanita  yang  haus  akan  kasih  sayang,  maka  dapat

               dibayangkan betapa hebat penderitaan batinnya setelah cintanya disia-siakan oleh

               suaminya yang telah jatuh di bawah telapak kaki Kwat Lin..Melihat penderitaan

               batin yang dialami oleh Liu Bwee ini, diam-diam bersoraklah para keluarga raja.

               Bagi mereka, biarpun putera raja bukan keturunan dari seorang ibu yang masih

               berdarah  "agung"  seperti  mereka,  namun  masih  lebih  baik  dari  pada  kalau

               dilahirkan oleh seorang iu seperti Liu Bwee, hanya anak seorang nelayan Pulau

               Es rendah! Pula kebencian mereka yang terdorong oleh iri hati terhadap Liu Bwee

               membuat mereka condong kepada Kwan Lin sehingga kelahiran Han Bu Ong,

               nama putera itu, disambut dengan penuh kegembiraan oleh keluarga raja dan juga

               oleh semua penghuni Pulau Es sebagai penyambutan terhadap lahirnya seorang

               putera raja yang akan menjadi pangeran mahkota!


                Tujuh tahun telah  lewat  semenjak         Sin  Liong berada           di




                                                           103
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109