Page 107 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 107

ilmunya  mengenal  daun  dan  tumbuhan  obat  dengan  jalan  menyelidikinya  di

               pulau-pulau kosong di sekitar Pulau Es.


               Dia memang mendapat tugas untuk mencari bahan-bahan obat di pulau-pulau itu

               untuk kepentingan para penghuni

               Pulau Es, Dan dalam kesempatan.melaksanakan tugasnya ini,


               Sin  Liong  tidak  menyia-nyiakan  waktu  untuk  menyelidiki  lebih  banyak  lagi

               tetumbuhan dan khasiatnya untuk kesehatan tubuh manusia. Dengan adanya Sin

               Liong di Pulau Es, banyaklah sudah penghuni yang terhidar dari bahaya penyakit,

               dan  untuk  ini,  Han  Ti  Ong  merasa  berterima  kasih  sekali  sehingga  dia  tidak

               segan-segan  menurunkan  ilmu  pengobatan  tusuk  jarum  kepada  muridnya  itu.

               Selain Sin Liong, tentu saja Swat Hong sebagai puteri raja, juga memperoleh

               kemajuan  pesat  dan  dalam  usia  tiga  belas  tahun  itu  dia  telah  memilik  ilmu

               kepandaian yang sukar dicari tandinganya.


               Dengan  demikian,  hampir  semua  orang  di  Pulau  Es  memperoleh  kemajuan

               masing-masing. Raja Han Ti Ong memperoleh kebahagiaan cinta kasih dalam

               diri  Kwat  Lin  yang  telah  menjadi  permaisurinya.  The Kwat  Lin  sendiri  yang

               tadinya mengalami malapetaka yang dianggapnya lebih hebat daripada kematian

               sendiri,  telah  memperoleh  banyak  keuntungan,  memperoleh  cinta  kasih  yang

               mesra,  kedudukan  tinggi  sekali,  dan  ilmu  kepandaian  yang  amat  hebat  pula.

               Hanya seorang saja yang sama sekali tidak memperoleh kemajuan lahir maupun

               batin  yaitu  Liu  Bwee!  Dia  menderita  makin  hebat,  terutama  batinnya  karena

               semenjak  beberapa  tahun  ini,  suaminya  sama  sekali  tidak  pernah  lagi

               mendekatinya!  Lenyaplah  wataknya  yang  periang  dan  kini  Liu  Bwee  lebih

               banyak mengurung dirinya di dalam kamar, menyulam atau membaca kitab. Dia

               seolah-olah menjadi seorang pertapa dan biarpun wajahnya tidak membayangkan

               sesuatu,  masih  tetap  cantik  manis  dan  pakaiannya  selalu  bersih,  namun

               sesungguhnya hatinya terluka dan selalu meneteskan darah, batinnya terhimpit






                                                           106
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112