Page 99 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 99
kini menjadi raja itu, namun bagaimana dia dapat membuktikan kesaktianya?
Apakah orang ini lebih lihai dari gurunya dan terutama sekali, lebih lihai dari Pat-
jiu Kaiong?
Perlahan-lahan Kwat Lin bangkit berdiri dan sejenak memandang kepada Han Ti
Ong yang juga sedang memandangnya. Keduanya berpandangan dan akhirnya
Kwat Lin berkata, "Saya ingin sekali dapat membalas dendam dengan tangan
saya sendiri. Akan tetapi, bagaimanakah saya dapat yakin bahwa dalam setahun
saya dapat belajar di sini dan menangkan iblis itu?"
Han Ti Ong tersenyum dan mengeluarkan sebatang pedang dari balik jubahnya.
"Inilah pedang yang kutemukan ketika aku dan muridku menolongmu."
Kwat Lin menerima pedang itu dan air matanya turun bertitik akan tetapi segera
dihapusnya. Itulah Ang-bwe-kiam pedang dari twa-suhengnya!
"Engkau meragu, baiklah. Kaupergunakan pedangmu dan kauserang aku untuk
menguji apakah aku dapat melatihmu selama setahun sehingga kau lebih lihai
daripada Pat-jiu Kaiong." Kwat Lin menimang-nimang pedang Ang-bwe-kiam di
tangannya. Pat-jiu Kai-ong telah dikeroyok oleh dia dan dua belas orang
suhengnya. Mereka telah mainkan Ngo-hengkiam, bahkan telah membentuk
barisan Sin-kiam-tin ketika mengeroyok kakek iblis itu namun akhirnya mereka
semua kalah, sungguhpun sejenak kakek itu terdesak. kini, kalau hanya dia
seorang diri menyerang raja ini, mana bisa dipakai ukuran apakah dia lebih lihai
dari Pat-jiu Kai-ong?
"Nona, jangan ragu-ragu. Percayalah, kalau engkau benar rajin belajar, dalam
waktu setahun engkau pasti akan dapat mengalahkan dia. Hiat-ciang Hoat-sut dan
Pat-mo-tung-hoat dari kakek itu sebetulnya kosong saja," kata raja itu, seolaholah
dapat membaca isi hati Kwat-lin. Dara itu terkejut, kemudian mengambil
keputusan untuk menguji orang ini sebelum dia menyerahkan dirinya yang sudah
ternoda itu menjadi istrinya sebagai penebus latihan ilmu untuk membalas
dendam.
98