Page 118 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 118
Sin liong terkejut melihat dara itu berlari-lari kepadanya sambil menangis dan
dengan wajah yang pucat sekali.
"Ada apakah, Sumoi?" tegurnya sebelum dara itu tiba di depannya.
"Suheng..., celaka... Ibuku..."Biarpun hatinya berdebar penuh kaget dan kejut, Sin
Liong bersikap tenang ketika di memegang kedua pundak Sumoinya dan
bertanya, "Ada apakah dengan Ibumu? Tenanglah, Sumoi."."Swat Hong
menahan isaknya. "Mereka... mereka menangkap Ibuku dan membawanya ke
sidang pengadilan..."
Sin Liong mengerutkan alisnya. Sudah keterlaluan ini, pikirnya. Rasa penasaran
membuat dia berlaku agak kasar. Digandengnya tangan Sumoinya, ditariknya
dara itu dan dia berkata , "Mari kita lihat!" Ketika dua orang itu tiba di ruangan
pengadilan, mereka mendapat kenyataan bahwa keadaan berlainan sekali dengan
sidang pengadilan yang sudah-sudah karena suasana amat sunyi. Tidak ada
seorang pun diperbolehkan mendekati ruangan pengadilan, bahkan ketika Sin
liong dan Swat Hong tiba disitu, mereka dihadang oleh beberapa orang penjaga,
"Maaf, atas perintah Sribaginda, tidak ada yang boleh memasuki ruang sidang
pengadilan hari ini." Kata mereka.
Dengan kedua tangan di kepal, Swat Hong melompat maju, matanya melotot dan
mukanya merah sekali, "Apa kalian bilang? Kalian berani melarang aku
memasuki ruangan?
Apakah kalian sudah bosan hidup?" Sin Liong cepat memegang lengan sumoinya
karena dia maklum bahwa kalau sumoinya ini sudah marah, tentu akan hebat
akibatnya. Juga para penjaga itu mundur ketakutan karena mereka mengerti
betapa lihainya Sang Puteri ini.
"Harap Saudara sekalian melaporkan kepada atasan Saudara bahwa kami akan
memasuki ruang sidang," kata Sin Liong dengan tenang kepada para penjaga.
117