Page 119 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 119

"Akan tetapi kami hanya mentaati perintah. Bagaimana kami berani melanggar?"

               jawab kepala penjaga dengan muka bingung.


               "Aku tahu. Ibuku yang diadili, Bukan? Nah, dengar kalian! Apa pun yang akan

               terjadi dengan ibuku, aku harus hadir, kalau perlu aku akan bunuh kalian semua

               agar dapat masuk!" Kembali Swat Hong membentak. "Saudara sekalian harap

               mundur  dan  biarkan  kami  masuk.  Akibatnya  biarkan  kami  berdua  yang

               menanggungnya,"kembali  Sin  Liong  berkata  dan  keduanya  memaksa  masuk.

               Para penjaga tidak ada yang berani melarang akan tetapi mereka cepat-cepat lari

               untuk melapor kedalam. Han Ti Ong mengerutkan alisnya ketika melihat Sin

               Liong  dan  Swat  Hong  memasuki  ruang  sidang,  akan  tetapi  dia  hanya

               mengangguk kepada para penjaga yang kebingungan. Hal ini melegakan hati para

               penjaga dan mereka cepat-cepat meninggalkan ruangan itu untuk menjaga di luar,

               karena  mereka  pun  tidak  boleh  mendengarkan  sidang  yang  sedang  mengadili

               isteri  raja!  Dapat  dibayangkan  betapa  hancur  hati  Swat  Hong  melihat  ibunya

               dengan tenang berlutut di depan meja pengadilan bersama seorang laki-laki muda

               yang berpakaian sebagai pelayan dalam istana. Hatinya menduga dan dia merasa

               ngeri  karena  melihat  ibunya  dan  pemuda  itu  berlutut  di  situ,  dia  seolah-olah

               melihat Sia Gin Hwa dan Lu Kiat, dua orang pesakitan yang saling berjinah itu!

               Akan tetapi dia tidak percaya! Tak mungkin ibunya...! Akan tetapi dia menjadi

               lemas dan menurut saja ketika Sin Liong menariknya dan mengajaknya duduk

               dideretan kursi pinggiran yang sekali ini sama sekali kosong. Di belakang meja

               panjang


               hanya duduk jaksa, hakim, Raja Han Ti Ong , permaisurinya, dan Han Bu Ong,

               bocah berusia delapan tahun yang mengenakan pakaian indah dan duduk dengan

               agungnya di dekat ibunya, matanya memandang kearah Sin Liong dan Swat Hong

               dengan angkuh. Kemudian terdengarlah suara nyaring Sang Jaksa, suara yang

               bagi telinga Swat Hong terdengar seperti sambaran pedang yang menusuk-nusuk

               hatinya dan bagi Sin Liong seperti guntur di tengah hari! "Liu Bwee, sebagai




                                                           118
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124