Page 124 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 124
karena tak disangkanya bahwa urusan akan berlarut-larut seperti ini. Ketika dia
menerima laporan tentang istri pertamanya, Liu Bwee, yang berjinah dengan
seorang pelayan muda, hatinya panas dan marah sekali. Akan tetapi dia masih
hendak membawa perkara ini kepengadilan agar diambil keputusan yang seadil-
adilnya.
Siapa mengira terjadi hal-hal yang tidak menyenangkan hatinya. Permaisurinya
membunuh pelayan muda, kemudian kini Swat Hong membela ibunya, bahkan
menggantikan ibunya "membuang diri" ke Pulau Neraka. maka kini, melihat
betapa hakim menjadi bingung dan minta keputusannya, dia memukulkan
kepalan kanan ke telapak kiri sambil berkata, " Sudahlah, sudahlah! Biar
kupenuhi permintaan Swat Hong.
Anak yang keras kepala itu sudah menggantikan ibunya ke Pulau Neraka. Sudah
saja! Aku perkenankan Liu Bwe tinggal terus disini!"
Setelah berkata demikian, dia menggandeng tanggan Bu
Ong dan permaisurinya, bangkit berdiri dan hendak meninggalkan tempat yang
tidak menyenangkan
itu. Akan tetapi Liu Bwee juga bangkit berdiri dan wanita ini berkata lantang,
sambil menatap wajah suaminya dengan mata tajam.."Biarpun anakku telah
menebus dosa yang tidak kulakukan, dan aku telah diperbolehkan tinggal di sini,
akan tetapi apa artinya hidup disini bagiku setelah anakku pergi ke Pulau Neraka?
Tidak, aku tidak akan sudi tinggal di sini lagi. Aku mulai saat ini tidak
menganggap diriku sebagai penghuni Pulau Es. Aku juga mau pergi dari sini!"
Setelah berkata demikian, Liu Bwee lalu meloncat dan pergi. Setelah dia bukan
pesakitan lagi, setalah dia bukan terhukum, dia berani pergi, bahkan dengan sikap
tidak menghormat lagi kepada Raja yang pernah menjadi suami dan pujaan
hatinya selama bertahun-tahun itu. "Hmm, sesukamulah!' kata Han Ti Ong
perlahan dan dengan wajah muram raja ini memasuki istana bersama permaisuri
dan Pangeran Bu Ong.
123