Page 129 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 129

putaran jubahnya untuk mengusir. namun, binatang-binatang kecil itu hanya tidak

               mampu mendekati dan menyerang tubuh Sin Liong, akan tetapi sama sekali tidak

               terusir, bahkan kini makin banyak dan terbang mengelilingi Sin Liong dari jarak

               jauh sehingga tidak terjangkau oleh hawa pukulan jubah. Melihat ini, Sin Liong

               kaget. betapapun kuatnya tidak  mungkin baginya untuk berdiri di situ sambil

               memutar jubahnya semalam suntuk, bahkan selamanya sampai lebah-lebah itu

               terbang pergi! Lalu teringatlah dia akan senjata yang paling ampuh. Api! Dengan

               tangan  kiri  terus  memutar  jubah  melindungi  tubuhnya,  Sin  Liong  lalu

               mengumpulkan daun kering dan mencari batu yang keras. Dengan pengerahan

               tenaganya, dia menggosok dua batu itu sehingga timbul percikan bunga api yang

               membakar  daun  kering.  Diambilnya  sebatang  ranting  kering  dan  dibakarnya

               ranting  ini.  Benar  saja.  Dengan  ranting  yang  ujungnya  menyala  ini  dipegang

               tinggi di atas kepala, tidak ada lebah yang berani mendekatinya. Dia melanjutkan

               perjalanan, dan terus menerus menyalakan api diujung ranting yang dikumpulkan

               dan dibawanya. Dapat dibayangkan betapa ngeri hatinya ketika melihat banyak

               sekali binatang berbisa di sepanjang jalan. Ular-ular kecil, kalajengking, lebah-

               lebah  dan  sebangsanya  merayap-rayap  lari  ketika  dia  datang  dengan  obor  di

               tangan. Untung dia membawa ranting bernyala. Semua binatang berbisa itu takut

               terhadap api.


               Andaikata  dia  tidak  membawa  api  tentu  dia  telah  dikeroyok  oleh  binatang-

               binatang kecil yang semuanya.berbisa itu, dari


               atas dan bawah! lebah-lebah itu terus mengikutinya, akan tetapi dari jarak jauh,

               terbukti

               dari  suara  yang  berdengung-dengung  itu  masih  terus  berada  di  belakangnya.

               Tiba-tiba terdengar suara bersuit panjang dan lebah-lebah itu beterbangan makin

               dekat, kembali mengurungnya dan kelihatan seperti marah. Bahkan ada beberapa

               yang ekor yang meluncur dekat sekali, akan tetapi menjauh lagi ketika Sin Liong

               menggunakan api di ujung ranting untuk mengusirnya. Suitan terdengar berkali-




                                                           128
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134